25/09/2010

HAMPA

kepada Sri yang selalu sangsi

Sepi di luar, sepi menekan-mendesak
Lurus kaku pohonan. Tidak bergerak
Sampai ke puncak
Sepi memagut
Tak suatu kuasa-berani melepas diri
Segala menanti. Menanti-menanti.
Sepi.
Dan ini menanti penghabisan mencekik
Memberat-mencengkung punda
Udara bertuba
Rontok-gugur segala. Setan bertempik
Ini sepi terus ada. Menanti. Menanti

Maret 1943


Puisi Oleh: Chairil Anwar