09/11/2007

The Law of Ueki Komik oleh Fukucchi Tsubasa



Ueki: “Manusia memang lemah, tapi bisa jadi kuat!! Ketika ingin melindungi orang yang disayangi… Ketika ingin membuktikan kebenaran yang dipercayai…”
The Law of Ueki, jilid 9 cerita 78

Pertama liat sekilas, komik ini mirip dengan yang berjudul “Rave” atawa “Bowling King”, selidik punya selidik ternyata pengarangnya ternyata berbeda.
Komik ini sebenarnya lebih cocok untuk kanak-kanak dan pembaca yang belum dewasa (komik ada klasifikasinya juga! Untuk kanak2, komik cewek dan komik remaja-dewasa dan juga hentai/porn comics). Tokoh utamanya saja anak kelas 1 SMP. Tapi kalo anda memang pencinta manga sejati pasti bakalan anda santap juga.

Ceritanya kaya imajinasi, walaupun masih tentang manusia berkemampuan khusus. Tapi kemampuan khususnya itu adalah merubah sampah menjadi pohon. Jarang bukan orang membuat cerita tentang tokoh yang kemampuannya unik begini?

Komik ini memang terasa komik banget –dalam maksud cerita memuat imajinasi yang cukup jauh- , tentang seorang guru yang akan diangkat menjadi dewa bila petarungnya berhasil menyelesaikan suatu pertempuran. Guru ini memilih Ueki, muritnya sendiri untuk menjadi petarungnya karena Ueki memiliki rasa keadilan yang tinggi. Ueki kemudian diberi beberapa pilihan kekuatan khusus untuk dimiliki. Kepada Ueki sang guru memberi contoh berbagai macam kekuatan, sampai akhirnya dia mencontohkan cara penggunaannya dengan menghancurkan pohon besar. Ternyata Ueki malah minta kekuatan untuk mengubah sampah dari keping pohon itu menjadi pohon kembali.

Setiap kali menggunakan kekuatannya terhadap orang lain yang tak berkekuatan khusus, maka Ueki akan kehilangan satu bakatnya. Semacam poin yang bisa bertambah dan berkurang. Bakat Ueki itu awalnya berjumlah sebelas, kemudian berkurang menjadi dua setelah Ueki melanggar ketentuan –the law of ueki- karena menyerang orang biasa, dan bila bakatnya habis semua maka dia akan lenyap dari kehidupan, tetapi jika berhasil mengalahkan musuh yang sama-sama berkekuatan maka ia akan mendapatkan satu bakat baru. Dua bakat yang hilang itu adalah bakat kepandaian dan disukai cewek-cewek… kebayang bukan nasib ABG yang dimusuhi cewek-cewek…

Dalam petualangannya Ueki ditemani oleh Ai Mori, untuk menyelesaikan pertarungan. Guna pertarungan ini sebenarnya masing-masing petarung memperebutkan bakat kosong yaitu, pemenang akan mendapatkan bakat apa saja yang diinginkan. Kalu orang baik yang mendapatkannya tentu akan menimbulkan kebaikan pula, sebaiknya bila yang mendapatkannya orang berwatak buruk maka akan menimbulkan bencana. Kalau saya kira-kira apa ya? Mo jadi peraih nobel aja. Wek..

Pertarungan ini adalah pertarungan 100 orang petarung yang masing-masing memiliki kemampuan khusus untuk memperebutkan bakat kosong tadi, dan masing-masing dipandu oleh seorang calon dewa. Pemandu Ueki sendiri adalah pak guru Kobayashi yang juga memiliki rasa keadilan tinggi (dulunya pernah membantu Ueki tanpa pamrih sehingga Ueki bertekad menjadi manusia yang tanpa pamrih juga), Kobayashi ini juga khawatir bakat kosong itu jatuh ke tangan yang salah. Dan mereka dalam usahanya, mendapatkan tantangan berat dari Robert Haydn pemilik kekuatan yang paling tangguh, dengan penanggung jawab Margarette. Bahkan Robert ini dikelilingi oleh penjaganya yang disebut sebagai 10 kawanan Robert, para petarung yang fungsinya cuma mendedikasikan diri pada kemenangan Robert. Untuk menghancurkan 10 kawanan Robert ini, Ueki berusaha menyusup dan menjadi anggota 10 kawanan robert…

Ternyata Robert dan Ueki sebenarnya merupakan penduduk langit yang dijatuhkan ke bumi oleh orang tua masing-masing. Ini adalah suatu rancana licik orang tua masing-masing untuk menjadikan anaknya sebagai petarung agar mereka sendiri menjadi dewa. Karena Ueki adalah penduduk langit juga akhirnya ia dicari-cari monster langit yang menjadikan manusia langit sebagai mangsanya, tetapi akhirnya monster langit ini malah menjadi sahabatnya. Monster ini mampu mengetahui level kekuatan Ueki dan lawannya, Ueki berlevel dua dan Robert sudah level sepuluh. Monster ini pula memiliki berbagai kemampuan yang dikemudian hari banyak membantu Ueki. Cerita pun terus berkembang, dimana akhirnya Ueki pun harus berhadapan dengan Robert Haydn.

Jalan cerita agak berbelit memang, kadang terkesan dipaksakan, bahkan juga kadang membuat pembaca akan mengernyitkan kening. Maklum pengarang juga masih tergolong pendatang baru.
Komik ini, seperti kebanyakan komik Jepang lain (dan komik ras serumpun/ ras kuning), juga berisikan dengan pesan moral seperti: tidak mudah menyerah, hargai persahabatan dan pemenuhan rasa keadilan dalam jiwa manusia. Memang begitulah komik Jepang, pengarangnya memasukkan pelajaran dan nilai ke dalam komiknya, bahkan mereka juga memperkenalkan sejarah negrinya melalui komik. Tapi ya, namanya saja komik ada buruknya juga, masak dewa digambarkan dengan sosok yang funky dan berbulu dada…

Komik terbit pertamakali di jepang, 2002 dan diterbitkan oleh Elex Media komputindo di Indonesia tahun 2006, sekarang sudah sampai jilid ke 16.