27/09/2010

DI BALIK JENDELA ~ Arif Senjaya

yang Selalu Terkatup
Tik-tok jam
mengubur kantuk,
kumanja dan kusisir diriku dari belantara
kata-kata.
Kulihat sosok sang dosa
antara buram dan asing
dalam sketsa-sketsa duka negeri kita.
Nasib adalah tubuh tersalib
sajak adalah perulangan gejolak,
kadang tenggelam
dalam kliping-kliping kenangan.
Pada saat aku benar-benar runtuh
dalam pusaran waktu
adakah yang lebih setia menyertaiku
selain kesedihan dan ketakutan
yang bersemayam
berabad-abad?
Kuingat buku harian Zaresky: Now
my lightness is gone.
Tidak!
Sampai kapankah kecemasan
Mencabik-cabik detik?
Di sini
kadang
tak kukenal sajak-sajakku sendiri.

2000


Puisi Oleh: Arif Senjaya