01/08/2008

SURAT REKOMENDASI UNTUK IDA

ida
hari ini orang-orang menuliskan sejarah
dengan genangan darah atau air mata
antara wangi nyawa dan tebaran kemboja
di situ hati nurani mereka berkumandang terang
seperti kilatan-kilatan mata pedang
kobaran amarah mulai membakar
segala dinding jiwa
kata-kata berubah jadi api yang menghanguskan
lapar dan ketertindasan
para penjarah yang dulu tertawa sekarang telah kembali dijarah
wajah mereka pucat kota-kota jadi satu warna
riuh dan gemetar
ida
jelanglah anak-anakmu yang bermain
di ladang dan pematang sawah kita
kabarkan pada mereka
kalau kekuasaan zalim di negeri ini
pasti akan mati
kabarkan juga pada marno
pengamen yang selalu dihina sebagai peminta-minta itu
atau pada kasini yang masih melontekan dirinya
karena perlakuan mereka yang pernah memiskinkan dirinya
bahwa pohon kejahatan yang mereka tanam
di pekarangan negeri ini sedang dicerabuti dari akarnya
bergalon-galon peluh saudaramu yang dulu beku
sebentar lagi akan cair mengalir
ke muara-muara penuh tuju
tapi jangan tinggalkan kampung halamanmu ida
tetaplah kau di sana sebab seluruh yang tumbuh
di sekitar rumah kita tetap bergizi
untuk menghidup-suburkan tubuh
dan sel syaraf pikir kita
sambil belajar tau tentang dunia atau
negeri ini yang nantinya akan berputar kencang
seperti panggalan
ida, tetaplah kau di sana
berdoa dan bermufakatlah kau dengan tuhan
ajarkan anak-anak dan tetanggamu untuk selalu
mengenal warna sejarah
agar mereka lebih berani dan selalu siap
melakukan pertentangan

jakarta, 12 mei 1998