Berkacalah, negeriku ketika mahasiswa menjadi bara, bara membara di seluruh negeri nyawa dijadikan coba-coba, coba-coba taruhannya nyawa masyarakat menangis dijadikan maling, maling sungguhan tertawa-tawa fakta jadi isapan jempol, jempol dan telunjuk serupa pelatuk (kemudian berakhir di meja-meja perundingan sambil mencungkili slilit dengan gelondongan kayu) Berkacalah, negeriku ketika petani menanam padi, padi dimakan belalang, belalang dimakan petani, petani menanam harapan, hutan jadi asap, asap terbang ke negeri tetangga, tetangga sedia menyumbang, sumbangan membuat rakyat sengsara (kemudian para orangtua menangisi masa depan sambil menyuapi bayi-bayi nusantara dengan susu air tajin) berkacalah, negeriku, kau tak perlu berbedak berkacalah, negeriku, kau tak perlu malu kebon jeruk, mei berdarah,
1998
Puisi Oleh: Gola Gong