perempuanku, jalan masih terlalu panjang
tapi kulihat kau belum juga letih
meneteki anak-anak dan hidup ini
begitu perkasa bagai srikandi
akulah busurnya. juga anak panah yang
berada di tanganmu. tak ada yang
menikam. juga luka. apalagi darah
dari kehidupan yang merimba
jalan masih terlalu panjang, perempuanku
di antara batu dan duri. akulah tongkat
untuk menyusuri jalan berikut ini
memahami teka-teki buah apel
yang pecah di tanah ini
Jakarta-Lampung, 2000
Puisi Oleh: Isbedy Stiawan ZS