jam dinding masih bermimpi
di luar siang menguap jadi malam
tiba-tiba musim mengeristal rindu dendam
dalam detik-detik, dalam genggaman usia
mengombak suaramu jauh bergema
menggilkan jemari, hati pada kenangan
bayang-bayang mengusut jejakmu, mendera kikinian
seberkas cahaya dari menara waktu
menembus tapisan untung malang nasibku
di laut tiba-tiba angin, lalu gerimis berderai
dalam gaung kumandang bait demi bait puisi
Puisi Oleh: Umbu Landu Paranggi