14/12/2009

Kata-kata Mutiara Kahlil Gibran 1

Bahkan jiwa yang paling gembira tidak bisa terbang tanpa tubuh.

Kita sering menyanyikan nina-bobok kepada anak-anak kita supaya kita sendiri bisa terlelap.

Walau gelombang kata-kata selalu menyapu kita, namun kedalaman kita selamanya senyap.

Hanya kalau kamu dikejarlah maka kamu menjadi cepat.

Beri aku telinga dan akan kuberi kau suara.

Kau buta dan aku tuli dan bisu, jadi marilah bersentuh tangan dan saling mengerti.

Tidakkah roh-roh yang mendiami angkasa iri kepada manusia karena bisa merasakan sakit?

Jenius hanyalah nyanyian robin pada awal musim semi yang lamban.

Kealpaan adalah sebentuk kebebasan.

Yang penting bagi manusia bukan hasil yang ia dapatkan, tapi apa yang ia inginkan.

Jika dua wanita berbincang mereka tidak mengatakan apa-apa; jika seorang wanita berbicara dia membuka semua kehidupan.

Ketika kehidupan tak mendapati penyanyi untuk mendendangkan hatinya, dia mencipta filsuf untuk mengungkapkan fikirannya.

Pikiran kita bagai spons; hati kita bagai sungai.

Ada lubang antara khayalan dan pencapaian manusia yang hanya bisa dijembatani dengan kerinduannya.

Rasa cinta dan sayang yang kita eluskan ke hati orang yang kesulitan justru lebih tinggi nilainya daripada kebaikan yang tersembunyi di bilik-bilik peribadatan.

Akal dan belajar itu seperti raga dan jiwa. Tanpa raga jiwa hanyalah udara hampa. Tanpa jiwa, raga adalah kerangka tanpa makna.

Manusia hanya menemukan, ia tidak pernah dapat dan tidak pula ingin menciptakan.

Ingatan adalah sebentuk pertemuan.

Kemanusiaan adalah sungai cahaya yang mengalir dari keabadian ke keabadian.

Sebagian kita seperti tinta dan sebagian lagi seperti kertas. Dan jika bukan karena hitamnya sebagian kita, sebagian kita akan bisu. Dan jika bukan karena putihnya sebagian kita, sebagian kita akan buta.

Apabila orang mabuk impian, dia memandang penggambarannya yang paling kabur mengenai itu sebagai anggurnya.

Alangkah mulianya hati yang sedih yang bisa menyanyikan lagu gembira bersama hati-hati yang gembira.

Nilai manusia terletak pada apa yang diciptakannya, bukan pada jumlah milik yang dikumpulkannya.

Jika hendak memahami seorang wanita, perhatikan mulutnya selagi tersenyum; tapi untuk memahami seorang pria, perhatikan warna putih matanya selagi marah.

Sungguh pedih hidup seseorang yang mendambakan ajal, tapi hidup terus demi orang-orang yang dicintainya.

Kemajuan bukanlah karena memperbaiki apa yang telah kaulakukan, tapi mencapai apa yang belum kaulakukan.

Pernikahan tidak memberi seseorang hak untuk memiliki orang lain, kecuali hak dan kebebasan yang diberikan orang lain pada kita.

Periksalah buku kenangan kemarin, dan engkau akan tahu bahwa engkau masih hutang kepada manusia dan kehidupan.

Kasih-sayang ada dalam hati yang muda; akal-pikiran menuntun hati yang dewasa. Tapi kebanggaan berpidato adalah umur yang uzur.

Pendidikan tidak menyuburkan benih pada dirimu, tapi membuat benihmu tumbuh.

Hanya manusia yang percaya pada kesungguhan hati.

Seorang optimis memandang pada bunga mawar saja, bukan pada durinya; sedangkan seorang pesimis merenungi duri, dan acuh tak acuh pada bunganya yang indah.

Perkawinan adalah kematian atau kehidupan; tidak ada setengah mati atau setengah hidup.

Bunga-bunga padang adalah anak-anak asing sang mentari dan cinta kasih semesta alam, dan anak-anak manusia adalah bunga-bunga cinta dan kasih sayang.