Lahir 14 November 1905 di Muarasipongi, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, meninggal dunia 2 Januari 1968 di Jakarta.
Dia pernah bekerja sebagai redaktur Balai Pustaka, tapi lebih banyak aktif dalam lapangan pendidikan dan pengajaran di sekolah-sekolah kebangsaan. Dia pun banyak bergerak di lapangan jurnalistik. Dia memimpin majalah Timbul edisi bahasa Indonesia, 1932-1933.
Sanusi pernah melawat ke India (1929-1930) dan menghasilkan sekumpulan puisi berjudul Madah Kelana (1931). Bukunya yang lain: Pancaran Cinta (1926), Puspa Mega (1927). Banyak perhatiannya tercurah pada sejarah. Lima lakonnya, empat di antaranya berdasarkan sejarah di Jawa. Dua diantara judul itu dia tulis dalam bahasa belanda, yaitu Airlangga (1928) dan Eenzame Garoedavlucht (1930). Tiga judul lainnya dalam bahasa Indonesia: Kertajaya (1932), Sandhyakala ning Majapahit (1933), dan Manusia Baru (1940).
Karya sejarahnya: Sejarah Indonesia (1942) dan Indonesia Sepanjang Masa (1952). Dia pun menerjemahkan karya sastra lama dari bahasa Kawi berjudul Arjuna Wiwaha (1948) dan Bunga Rampai dari Hikayat lama (1946).
Sejumlah puisinya ada dalam antologi Pujangga Baru: Prosa dan Puisi (1963) susunan H.B. Jassin.