Lahir 10 Juni 1926 di Rao, Sumatera Barat. Tamat Fakultas Kedokteran Hewan IPB, 1955. Ia pun pernah belajar dramaturgi dan sinematografi di University of Southern California, Amerika Serikat, 1955-1957. Salah seorang pendiri Akademi Teater Nasional Indonesia (ATNI), Jakarta. Pernah menjadi anggota dan salah seorang ketua Dewan Kesenian Jakarta. Dia termasuk 10 anggota seumur hidup Akademi Jakarta.
Sejak 1966 menjadi anggota DPR/MPR sebagai wakil NU lalu Partai Persatuan pembangunan, dia pun pernah lama duduk di Badan Sensor Film dan berulang kali menjadi juri festifal film di pelbagai negara. Di bidang pers, kariernya pun panjang. Pernah di Suara Bogor, Gema Suasana, Zenith, ”Gelanggang” pada Siasat, memimpin majalah Abad Muslimin, dan kolumnis Harian Kami.
Asrul Sani adalah penyair, eseis, cerpenis, penerjemah, pengarang lakon, pengarang skenario film, sutradara lakon, dan sutradara film.
Sejumlah karyanya sudah disalin ke dalam pelbagai bahasa asing: Inggris, Belanda, Jerman, dan Jepang.
Bukunya yang sudah terbit: Tiga Menguak Takdir, antologi puisi bersama Chairil Anwar dan Rivai Apin (1950); Dari Suatu Masa dari Suatu Tempat, kumpulan cerita pendek (1972); Mantera, kumpulan puisi (1975). Sebuah eseinya ada dalam Sejumlah Masalah Sastra susunan Satyagraha Hoerip (1982).
Sekitar 20 skenerio film dia tulis dan10 judul film dia sutradarai, antara lain: Lewat Jam Malam, Titian Serambut Dibelah Tujuh, Tauhid, Salah Asuhan, Pagar Kawat Berduri, Jembatan Merah, Bulan di Atas Kuburan, dan Apa yang Kau Cari, Palupi memenangkan Hadiah I Festival Film Asia 1970 di Jakarta.
Asrul Sani dikenal sebagai salah seorang tokoh Angkatan ’45 dalam sastra Indonesia.