Dikisahkan, seruling dan kecapi yang menawan telinga kita
Nadanya berasal dari perputaran angkasa;
Namun Iman, yang melampaui lompatan spekulasi,
Dapat mengerti merdunya setiap suara yang tak serasi.
Kami, yang bagian dari Adam, bersamanya mendengarkan
Nyanyian para Malaikat dan Muqarrabin.
Meski tumpul dan menyedihakan, ingatan kami
Masih menyimpan gema alunan nada surgawi.
Oh, musik adalah hidangan bagi para pencinta,
Musik ’kan melambungkan jiwa ke dunia Sana.
Bara berpijar, api abadi pun kian berkobar:
Sembari menikmati dengan suka-ria kami pun dengar.
Puisi Oleh: Jalaluddin Rumi, Mas IV. 733