15/10/2010

Biografi Remy Sylado

Yapi Panda Abdiel Tambayong (ER: Japi Tambajong) atau lebih dikenal dengan nama pena Remy Sylado (lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 12 Juli 1945; umur 65 tahun) adalah salah satu sastrawan Indonesia.
Masa kecil
Ia mengalami masa kecil dan remaja di Semarang dan Solo.

Nama samaran
Remy memiliki sejumlah nama samaran seperti "Dova Zila", "Alif Danya Munsyi", "Juliana C. Panda", "Jubal Anak Perang Imanuel", dsb di balik kegiatannya di bidang musik, seni rupa, teater, film, dsb dan juga menguasai sejumlah bahasa.
Karier
Ia memulai karier sebagai wartawan majalah Tempo (Semarang, 1965), redaktur majalah Aktuil Bandung (sejak 1970), dosen Akademi Sinematografi Bandung (sejak 1971), ketua Teater Yayasan Pusat Kebudayaan Bandung. Dia menulis kritik, puisi, cerpen, novel (sejak usia 18), drama, kolom, esai, sajak, roman populer, juga buku-buku musikologi, dramaturgi, bahasa, dan teologi. Remy terkenal karena sikap beraninya menghadapi pandangan umum melalui pertunjukan-pertunjukan drama yang dipimpinnya. Ia juga salah satu pelopor penulisan puisi mbeling.
Selain menulis banyak novel, ia juga dikenal piawai melukis, drama, dan tahu banyak akan film. Saat ini ia bermukim di Bandung. Remy pernah dianugerahi hadiah Sastra Khatulistiwa 2002 untuk novelnya Kerudung Merah Kirmizi.
Remy juga dikenal sebagai seorang Munsyi, ahli di bidang bahasa. Dalam karya fiksinya, sastrawan ini suka mengenalkan kata-kata Indonesia lama yang sudah jarang dipakai. Hal ini membuat karya sastranya unik dan istimewa, selain kualitas tulisannya yang tidak diragukan lagi. Penulisan novelnya didukung dengan riset yang tidak tanggung-tanggung. Seniman ini rajin ke Perpustakaan Nasional untuk membongkar arsip tua, dan menelusuri pasar buku tua. Pengarang yang masih menulis karyanya dengan mesin ketik ini juga banyak melahirkan karya berlatar budaya di luar budayanya. Di luar kegiatan penulisan kreatif, ia juga kerap diundang berceramah teologi.
Remy Sylado pernah dan masih mengajar di beberapa perguruan di Bandung dan Jakarta, seperti Akademi Sinematografi, Institut Teater dan Film, Sekolah Tinggi Teologi.

Karya
  • Orexas.
  • Gali Lobang Gila Lobang.
  • Siau Ling
  • Ca-Bau-Kan (Hanya Sebuah Dosa), 1999; diangkat menjadi film Ca Bau Kan yang disutradarai Nia di Nata dan dirilis tahun 2002.
  • Kerudung Merah Kirmizi, 2002
  • Kembang Jepun, 2003
  • Parijs van Java, 2003
  • Menunggu Matahari Melbourne 2004
  • Sam Po Kong, 2004?
  • Puisi Mbeling 2005
  • Rumahku di Atas Bukit
  • 9 dari 10 Kata Bahasa Indonesia adalah Asing
  • Drama Musikalisasi Tarragon "Born To Win"
  • Novel Pangeran Diponegoro

Filmografi
  • Pesta (1991)
  • Tutur Tinular IV (1992)
  • Capres (Calo Presiden) (2009)