Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah:
61. NIKOLAUS AUGUST OTTO 1832-1891
Nikolaus August Otto adalah seorang penemu berkebangsaan Jerman yang pada tahun 1876 menciptakan mesin dengan empat dorongan pembakaran, jenis yang dipakai oleh jutaan manusia yang dibuat sejak saat itu hingga kini.
Pembakaran bagian dalam mesin merupakan suatu hasil pemikiran yang cermat dan bagus. Ini digunakan untuk menggerakkan perahu motor dan sepeda motor. Dia digunakan dalam pelbagai industri, dan merupakan pula hal yang tak dapat dipisahkan dengan penemuan pesawat terbang. (Hingga mengudaranya pesawat terbang bermesin jet di tahun 1939, hakikatnya semua pesawat terbang digerakkan dengan pembakar yang bekerja menurut rancangan Otto). Tetapi yang terpenting dari yang penting adalah penggunaannya dalam gerakan mesin mobil.
Banyak percobaan dilakukan untuk membikin mobil sebelum Otto menciptakan mesinnya. Beberapa penemu, seperti Siegfried Marcus (1875), Etienne Lenoir (1862), dan Nicolas Joseph Cugnot (sekitar tahun 1769), telah berhasil membikin model yang bisa bergerak. Tetapi, berhubung kekurangan pada jenis mesin --yang mampu mengkombinasikan antara keringanan dan kecepatan tinggi-- tak satu pun dari model-model itu punya arti praktis untuk digunakan. Tetapi, dalam jangka waktu lima belas tahun sejak Otto menciptakan mesin dengan empat dorongan pembakaran, dua penemu yang berbeda-beda, Karl Benz dan Gottlieb Daimler, masing-masing secara tersendiri membuat mobil yang praktis dan laku di pasar. Pelbagai rupa tipe mesin sejak itu digunakan orang. Malahan bukan mustahil bilamana di masa depan mobil digerakkan oleh tenaga uap atau oleh baterei listrik, atau oleh tenaga penggerak lain hingga mencapai titik paling sempurnanya. Tetapi, jelas, berjuta-juta mobil di abad lalu 99% menggunakan mesin dengan empat dorongan pembakaran. (Mesin diesel yang hebat itu pun menggunakan sistem pembakaran serupa, amat bergaya untuk menggerakkan truk, bus, dan kapal. Prinsip Otto juga berlaku di sini, hanya bahan bakarnya berbeda tingkat).
Penemuan-penemuan ilmiah besar (dengan kekecualian tertentu, alat senjata dan bahan peledak) umumnya memberi peluang bagi kemaslahatan kemanusiaan. Langkalah, misalnya, kita menentang adanya lemari es atau penicillin dan membatasi penggunaannya. Kemudaratan akibat tersebar luasnya mobil-mobil pribadi juga jelas ada. Timbullah berisik, timbullah polusi (pengotoran) udara, terjadilah penyusutan sumber bahan bakar, melonjaklah angka kematian tiap tahun, sedikitnya cacat.
Namun, berbarengan dengan itu pula, kita tidak akan pernah punya anggapan membiarkan mobil-mobil berkembang biak kalau saja tidak mendatangkan keuntungan besar. Mobil pribadi luwes penggunaannya, lebih tak terbatas ketimbang kendaraan umum. Tak seperti kereta api, baik di atas atau di bawah tanah, kendaraan mobil pribadi bisa digunakan kapan suka, dapat melayani urusan dari pintu ke pintu. Cepat, menyenangkan, bermanfaat buat angkut ini angkut itu. Penyajian kemungkinan tak terbatas di mana kita mau berada dan bagaimana kita mau menggunakan waktu, dengan sendirinya meningkatkan kebebasan pribadi.
Sampai berapa jauh keuntungan dan kerugian yang diakibatkan oleh mobil-mobil pribadi memang bisa diperdebatkan, tak seorang pun bisa menyangkal bahwa mobil membawa pengaruh besar bagi peradaban kita. Di Amerika Serikat saja seratus juta mobil berseliweran di jalan-jalan raya. Digabung jadi satu, tak kurang dari dua trilyun mil terangkut tiap tahunnya, lebih banyak dari pada jarak angkut jalan kaki, kapal terbang, kereta api, kapal laut dan kendaraan lain dijumlahkan serempak.
Buat tempat mobil, kita mest sediakan hektaran tempat parkir, harus menyediakan jalan raya yang panjangnya tak terperikan, merombak semua panorama; sebaliknya, mobil menyuguhkan mobilitas yang tak terbayangkan oleh generasi masa lalu. Para pemilik mobil punya daya jangkau gerak dan fasilitas lebih besar daripada yang tidak memilikinya. Mobil memperluas kemungkinan melakukan pilihan-pilihan di mana kita harus bekerja dan di mana kita harus berada. Berkat mobil, faedah-faedah yang tadinya cuma bisa dikecap orang kota kini bisa pula dinikmati penduduk pedalaman. (Ini mungkin jadi penyebab utama berkembangnya pedalaman dalam dasawarsa belakangan ini, dan berkaitan pula dengan menurunnya jumlah kota-kota kecil di Amerika Serikat).
Nikolaus August Otto lahir tahun 1832 di kota Holzhausen, Jerman. Ayahnya meninggal ketika dia masih bocah. Dia murid sekolah yang baik, tetapi putus sekolah tatkala umurnya enam belas tahun, mulai bekerja dan punya pengalaman bisnis. Sebentar dia kerja di toko makanan di kota kecil, kemudian jadi klerek di Frankfurt. Sesudah itu jadilah dia pedagang keliling, melompat kian kemari menjajakan barang dagangan.
Sekitar tahun 1860 Otto dapat kabar adanya penemuan mesin yang digerakkan oleh gas oleh Etienne Lenoir (1822-1900), mesin pembakar pertama yang bisa bergerak. Otto menyadari, kalau saja mesin Lenoir bisa menggunakan bahan bakar cair, pastilah akan lebih berdaya guna, karena tidak perlu lagi soal pembuangan gas. Otto kemudian merancang karburator, tetapi ciptaannya ini ditolak oleh kantor paten karena alat yang serupa sudah pernah dibikin orang.
Tak habis akal dan putus asa, Otto menekuni penyempurnaan ciptaan Lenoir. Tahun 1861 terpikir olehnya gagasan sebuah mesin dasar model baru, yang bergerak atas dasar empat dorongan putaran (berbeda dengan mesin sederhana Lenoir yang bekerja atas dasar dua dorongan putaran). Bulan Januari 1862 Otto bikin mesin itu. Tetapi dia menghadapi pelbagai rintangan kesulitan, khusus dalam segi pembakaran untuk mempraktiskan mesin. Segera pekerjaan ini ditinggalkannya. Sebagai gantinya, dia mengembangkan apa yang disebut "mesin udara" sebagai langkah penyempurnaan mesin dengan dua dorongan yang digerakkan oleh gas. Dia patenkan tahun 1863 dan tak lama kemudian dapat partner, Eugene Langen, yang mencukonginya. Mereka bikin pabrik kecil dan meneruskan penyempurnaan mesin rancangannya. Tahun 1867 mesin dua dorongannya dapat medali dalam "World Fair" di Paris. Sesudah itu penjualannya melangit dan keuntungan perusahaannya melimpah. Tahun 1872 dia mempekerjakan Gottlieb Daimler, seorang insinyur brilian yang punya banyak pengalaman dalam menejemen pabrik untuk memperlancar produksi mesinnya.
Kendati keuntungan yang diraih oleh penjualan mesin dengan dua dorongan itu bagus, Otto tidak bisa lepas dari impiannya membuat mesin dengan empat dorongan yang mengkompres campuran minyak dan udara sebelum terjadi pembakaran yang akan merupakan penyempurnaan mesin Lenoir tak terbandingkan. Model pertama mesin ini dihasilkan tahun 1876 bulan Mei dan hak patennya diperoleh setahun kemudian. Keunggulannya jelas, karena itu lekas saja dapat pasaran. Lebih dari 30.000 mesin terjual dalam tempo sepuluh tahun, dan semua mesin versi Lenoir tersisihkan sepenuhnya.
Paten Otto ini jadi perkara di tahun 1886. Seorang Perancis Alphonse Beau de Rochas punya gagasan serupa tahun 1862 dan telah mempatenkannya. (Bagaimanapun, Alphonse Beau de Rochas tidaklah bisa dianggap seorang tokoh berpengaruh karena penemuannya tidak pernah dipasarkan, dan lebih jauh dari itu tidak pernah muncul sebagai sebuah model. Dan Otto pun tidaklah dapat ilham dari apa yang diperbuat Rochas). Karena itu, bukannya Otto kehilangan hak patennya, malahan pasaran mesinnya menggila dan duitnya membanjir masuk laci. Ketika Otto tutup mata tahun 1891, dia dalam keadaan amat menyala.
Sementara itu, di tahun 1882, Gottlieb Daimler memisahkan diri dari perusahaan, karena dia mengambil keputusan mau memprodusir mesin untuk sepeda. Menjelang tahun 1883 dia berhasil menciptakan mesin dengan sistem pembakaran sempurna (tetapi bukan seperti mesin yang kita kenal sekarang), yang mampu menggerakkan mesin dengan kecepatan putaran 700-900 per menit. (Mesin model Otto pada kecepatan puncak 180-200 putaran per menit). Lebih jauh dari itu, Daimler berusaha mati-matian membuat mesin untuk sepeda, yang berarti sepeda motor pertama di dunia. Tahun berikutnya Daimler membuat mobil roda empatnya yang pertama. Tetapi, tak dinyana, Karl Benz menggebraknya, orang ini pun bikin mobil beroda tiga --betul-betul mobil-- beberapa bulan mendahuluinya. Mobil Benz, seperti halnya Daimler, digerakkan oleh mesin versi Otto. Mobil Benz dapat melaju dalam kecepatan mesin di bawah 400 putaran per menit, tetapi ini sudah memadai untuk dianggap mobil praktis. Benz dengan tekun terus menyempurnakan mobilnya dan dalam beberapa tahun saja dia berhasil memasarkannya. Gottlieb Daimler mulai memasarkan mobilnya sedikit lebih belakang dari Benz, tetapi dia pun peroleh sukses. (Akhirnya perusahaan Benz dan Daimler bergabung bersama. Maka keluarlah Mobil Mercedes Benz yang masyhur dari rahim perusahaan gabungan itu).
Seorang tokoh mobil Amerika Serikat tidak boleh diabaikan: Henry Ford, seorang penemu sekaligus industrialis. Ford baru membuat mobil pertamanya tahun 1896 dan mobil tipe "Model T6"-nya baru muncul tahun 1908. Tetapi, bukannya Ford yang pertama bikin mobil yang harganya dapat terbeli dengan harga layak. Oldsmobile tahun 1901 ($650) dan 1903 Cadillac ($750) lebih murah ketimbang Model "T" asli ($875), atau semua mobil Ford yang terdahulu. Tetapi, Model "T" terancang baik, tebal dinding, dan mudah dikendarai. Lebih dari itu, dengan perbaikan-perbaikan yang dilakukan, Ford bisa dengan pasti menurunkan harga Model "T" dan memproduksi mobil-mobil yang bisa terjangkau daya beli rakyat banyak.
Mesin dengan pembakaran dalam mobil merupakan penemuan yang teramat penting, dan apabila ada seseorang yang layak dapat penghargaan, dia akan peroleh kedudukan hampir pada urutan paling puncak dalam daftar buku ini. Penghargaan harus dibagi diantara mereka ini. Lenoir, Otto, Daimler, Benz dan Ford. Dari kesemua orang ini, saham Otto paling penting. Mesin Lenoir nyata bukan saja tidak kuat tetapi juga kurang tenaga untuk menggerakkan mobil. Pengembangan yang dilakukan Otto nyata sekali membawa kesempurnaan. Sebelum tahun 1876, ketika Otto menciptakan mesinnya, penyempurnaan menuju adanya mobil yang praktis hampir mustahil. Sesudah tahun 1876, terbuka kemungkinan-kemungkinan itu. Dengan sendirinya, Nikolaus August Otto tidak bisa tidak merupakan salah seorang perubah menuju dunia yang modern.