Sungguh jinak menyanyikan kepingan kegetiran
Ia begitu tipis
Bak tarikan nafas kebisuan
Mendekam di ujung-ujung ilalang
Lalu sempurna hembuskan debas
Seterusnya kepiluan mengental mendekam
Meski pemberontakan tumpah kau ayak di antara ujung miang
Akhiri luka-luka
Meski ia tetap milik sejarah
Sejarah itu milikmu
Suatu hari nanti
Kau akan memerlukannya
Mesti sebuah peristiwa kerap sertakan kebohongan
Akhir dialog kita pun sempurna tergagap di kebisuan
Puisi Oleh: E M Yogiswara