04/11/2010

BUDDHA DAN PRASANJIT

Oleh: Anthony de Mello

Ketika Buddha masuk ke ibu kota Raja Prasanjit, Raja sendiri
keluar untuk menyambutnya. Ia adalah sahabat ayah Buddha dan
telah mendengar tentang penyangkalan diri pemuda itu. Maka
ia mencoba untuk membujuk Buddha supaya meninggalkan cara
hidup sebagai pengemis yang mengembara dan kembali ke
istana. Ia berpikir dengen demikian ia berbuat baik kepada
kawan lamanya.

Buddha menatap mata Prasanjit dan berkata, "Jawablah saya
dengan jujur. Dengan kesenangan lahiriahmu, adakah
kerajaanmu pernah memberikan kegembiraan barang sehari
kepadamu?"

Prasanjit menundukkan kepala dan diam.

Tidak ada kegembiraan yang lebih besar daripada tidak
mempunyai alasan untuk bersedih; tidak ada kekayaan yang
lebih besar daripada merasa puas dengan yang engkau miliki.


Cerita di atas merupakan bagian dari kumpulan cerita Doa Sang Katak - Anthony de Mello, temukan selengkapnya di sini.