Istriku, Kutulis puisi ini ketika panas menyala.
Di awal Oktober.
Musim anomali.
Sering jiwa yang rapuh ini.
Tak jadi meluruh.
Runtuh.
Karena kau yang sering membasuh jiwa.
Hingga asa penuh.
Tanpa keluh.
Apalagi aduh.
Istriku, Jangan berhenti menghampiri.
Puisi Karya: Syukur Budiardjo
Kategori Puisi: Puisi Cinta