Kemarin saya baru saja menonton film Jumanji yang disiarkan kembali oleh Trans TV. Memang film ini sering disiarkan oleh stasiun televisi swasta, namun baru kemarin saya mendapat kesempatan untuk nonton. Ada yang menarik dari film ini karena itu sengaja reviewnya saya posting di sini.
Awalnya pertama kali saya menonton film ini udah dulu banget, di layar bioskop pada tahun-tahun rilisnya.
Cerita tentang permainan ajaib yang membawa para pemain ke suatu petualangan seru sekaligus menakutkan pada para pemainnya.
Alan kecil seorang putra pengusaha pabrik sepatu menemukan sebuah papan permainan yang ditimbun oleh pemilik sebelumnya, papan permainan itu dinamakan Jumanji. Penemuan ini dikarenakan adanya pekerjaan konstruksi bangunan sehingga papan ini dekat dengan permukaan dan “undangannya” dapat didengarkan oleh Alan. Bersama dengan Sarah Whittle mereka memainkan permainan Jumanji tersebut. Dan ternyata permainan yang mirip ular tangga ini merupakan permainan ajaib. Ketika Alan melempar dadu, kejadian yang menakutkan itu terjadilah. Alan terhisap ke dunia lain di dalam papan itu, sedangkan dadu yang dilemparkan Sarah membuat bidaknya berhenti pada kotak yang menyebabkan keluar kelelawar dan mulai menyerangnya.
Setting cerita kemudian langsung berganti ke tahun 1995. Seorang yang bernama Nora pindah ke rumah besar yang sebelumnya didiami oleh Alan sekeluarga. Ayah si Alan, karena frustasi kehilangan anaknya tersebut menelantarkan rumahnya tersebut. Dan 26 tahun kemudian, Nora yang membawa dua orang keponakan, satu perempuan dan satu orang laki-laki mendiami rumah tersebut.
Dan dua orang bocah kecil yang bernama Peter dan Judy, kembali menemukan papan permainan tersebut. Papan yang membawa rasa penasaran tersebut akhirnya dimainkan pula oleh kedua bocah itu. Sama dengan yang dialami oleh Sarah dan Alan, maka keluarlah makhluk penghuni rimba dari papan permainan tersebut, diantaranya monyet dan raja singa. Dan pada lemparan selanjutnya, yang muncul adalah Alan! Alan yang telah menghuni dunia jumanji selama 26 Tahun dan telah menjadi orang dewasa dan telah berubah seperti tarzan, manusia hutan. Betapa bahagianya Alan, dia begitu berterimakasih dengan Peter yang melempar dadu 5 atau 8 yang membuatnya balik ke dunia nyata.
Nah saat mereka bertiga keluar dari rumah untuk mencari Sarah demi mengakhiri permainan. Mereka lantas bertemu dengan polisi yang heran melihat keadaan si Alan, keluar masih dengan menggunakan kostum tarzan, si polisi menanya kepada Alan apa yang dilakukannya di sana. Alan membisu dan tak dapat menjawab pertanyaan polisi tersebut, maka si Judy kecil menyeletuk untuk menyelamatkan si Alan tersebut. Secara reflek ia mengatakan, “dia baru pulang dari korps perdamaian di Indonesia!”.
Hwa….!! Indonesia! korps perdamaian, tahun 1995, emang ada apa ya?
Dan lebih heran lagi ada anak kecil bule yang tahu kalo ada sebuah negeri yang namanya Indonesia, padahal orang luar saat itu, sebelum kejadian bom bali, kan tahunya cuma Bali tok. Pasti geografinya si Judy dapat 9 di raportnya. Ekhm, atau memang dari dulu memang Indonesia itu udah terkenal ya? Dan lucunya lagi melihat “kostum rimba” yang di kenakan oleh Alan, membuat diri ini bertanya-tanya, apa bener Indonesia itu rimba belantara?
Lanjut lagi ke jalan ceritanya, akhirnya mereka menemukan Sarah untuk menyelesaikan permainan ini. Permainan yang tertunda selama 26 tahun itu dimulai kembali. Dua orang dewasa dan dua kanak-kanak itu kembali melempar dadu. Maka kehebohan benar-benar terjadi, karena tiap ada yang melempar dadu kembali keluar makhluk-makhluk hutan dari dalam kotak Jumanji tersebut. Bahkan seorang pemburu gila yang ganas bernama Van Hault pun keluar dari dalam dunia Jumanji. Pertarungan untuk menyelesaikan permainan Jumanji semakin seru.
Bagian yang tak terlupakan ialah saat begitu banyak binatang yang menyerbu Peter yang sedang menyembunyikan diri di dalam mobil, dan ada gajah yang melindasnya. Bagian ini sungguh sangat keren, buktinya saya masih tetep aja ingat. Juga monyet yang mengendarai motor yang mengejar si Alan.
Akhir cerita mereka semua sukses menyelesaikan permainan tersebut. Bahkan diakhiri oleh adegan berciuman antara Alan dan Sarah yang kembali ke masa lampau dan melanjutkan kehidupan mereka.
Dan sebagaimana film yang bertemakan perjalanan antar dimensi waktu lainnya, bagi penonton dewasa film ini juga menyimpan cacat cerita sekaligus misteri dalam kehidupan. Begini, bila seorang dari masa lampau pergi ke masa depan tentu akan mempengaruhi sejarah dan bila kembali ke masa sebelumnya lagi maka seharusnya jalan cerita tidak mach –lini yang tumpang tindih-. Tetapi keganjilan ini bisa saja sebenarnya benar, andai saja teori dunia paralel itu benar, yaitu teori bahwa ada dunia paralel di sebelah dunia kita ini. Kalau masih belum jelas, cari aja di bahasan mengenai fisika lanjut, biar tambah pusing.
Film ini memng sekarang sudah tergolong klasik, seperti film Titanic dan Jurasic Park, tapi secara grafis animasi memang masih terbilang sangat baik, karena gambar-gambar animasinya masih terlihat hidup dan tidak terlalu aneh. Bandingkan saja dengan film desperado, film yang dibintangi oleh Antonio Banderas dan Salma Hayek. Saya dulu begitu kagum dengan ksatria Meksiko yang menggunakan senjata dalam gitarnya ini, tapi begitu baru-baru ini kembali menyaksikan sepotong terakhir filmnya (yang dulunya begitu seru), ekh malah jadinya tertawa… filmnya jadi keliatan bener-bener film…. :)