Selama ini mungkin anda semua termasuk tipe yang sering pake, tapi gak tahu apa yang ada di dalamnya. Mungkin rekening listrik + air anda dibayar oleh papi, mami, sopir, kakak, atau teman anda. Sekarang marilah sedikit melirik apa yang tersembunyi di balik selembar rekening itu. Gue hitung sendiri, dan gue cari variabel 2 penyusunnya ::)
RekeningAir, PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum):
0-15 meter kubik : Rp. 2000/ meter kubik
16-30 meter kubik : Rp. 3000/ meter kubik
31-50 meter kubik : tidak diketahui (karena pemakaian belum pernah menembus ke level itu)
> 50 : tidak diketahui (emang gue pengusaha hotel?)
Pemel. Meter (Rp) : 1000
Biaya Adm (Rp) : 3000
Tahu kan artinya? Artinya bila anda itu sekali mandi jebar-jebur make air satu meter kubik (hitung aja panjang bak mandi anda), berarti anda bayar Rp. 2000 sekali mandi buat airnya. Lantas kalo anda sudah habisin 15 meter kubik, harganya dinaikin menjadi 3000 per meter kubiknya untuk selanjutnya sampai 50 meter kubik, lalu harganya naik lagi per meter kubiknya. Nah kalo dihitung rata-rata, di tempat tinggal saya, pemakaiannya itu sekitar 384 Rupiah per kepala perhari.
listrik :
Biaya pemakaian /kwh: 453 rupiah
Biaya beban : Rp. 18.000
Ppj : 7,7 % ppj ini adalah untuk pajak PEMKAB/PEMKOT
Sekarang bagaimana bila anda terlambat, bila anda terlambat sebulan dikenai beaya Rp 3000. Jadi bila anda terlambat, masing-masing anda akan membayar :
1. Telat 1 bulan : Rp. 3000
2. Telat 2 bulan : Rp. 3000 + Rp. 6000 = Rp. 9000
(jadi tahu gara-gara sering telat…)
Di ruang tellernya, ada mbak yang melayani dan didinding sebelahnya ada tulisan “Tulis Apa Yang Anda Kerjakan, Kerjakan Apa Yang Anda Tulis”. Menarik. Mungkin ini dari si bos, biar ada report kerjanya. Sekaligus memacu mbaknya kerja lebih baik. Ayo… semangat!! PLN semangat!!
Nah di ruangan itu ada obrolan sedikit :
A : Enak ya kalo kerja langsung jadi asisten kepala PLN.
B : Wah, nanti dimusuhi oleh orang sekantor, kalo karyawan baru langsung dapat jabatan tinggi… Orang ada yang sudah lama kerja, kalo ada anak baru langsung naik kan ntar pada cemburu.
A : Nabi aja dulu dimusuhi orang…
B : ??!!#$(@^%%&!!!!????
Jadi teringat kalo kemaren sempat ngobrol sama teman:
B : Pinjem buku Harun Yahya loe… boleh gak?
A : Ambil aja di tempatku besok.
B : Tau gak lo, Harun Yahya digosipin, katanya dia itu gak bener loh…
A : Nabi aja di gosipin, dibilangin narsis.
B : Lho!!?? Tahu dari mana
A : Di internet, forum diskusi liberal…
B : Hmmm…..
Di perjalanan antara membayar rekening listrik dan air melihat spanduk pajak, isinya:
“Hidup tenang jika pajak tidak hutang”.
Pemerintah memang lagi sering kampanye pajak, Ingat bukan kampanye pelayanan pajak satu atap? Di TV, Kalo bayar pajak aja rumit, “apa kata dunia….”
Dulu sempat sering juga gencar promosi pajak, kata-katanya ialah, “orang bijak bayar pajak…”
Ikut bantuin pemerintah ah, mumpung, “Ayo bayar pajak…..”