Pertama kali saya kira site ini asalnya dari Indonesia. Karena nama domainnya yang cukup familiar bagi telinga orang Indonesia, dada.Net. Bahkan saya sendiri sempat menyangka ini semacam suatu porn site.
Dada.Net ini tampaknya cukup gencar promosi untuk menjaring pengunjung, terbukti iklannya sering kali terlihat dimana-mana. Sampai-sampai saya sempat heran dulu, bener-bener ada orang Indonesia pemodal besar yang main di sini. Go internesional.
Karena penasaran saya akhirnya ikut mencari tahu apa itu sebenarnya dada.net, ternyata semacam situs komunitas, seperti friendster juga. Tampilannya sekilas terlihat lengkap, bahkan ada layanan untuk upload video juga. Situsnya pun digolongkan menurut negara-negara membernya, kalo kita tulis dada.net di browser kita akan langsung didirect ke id.dada.net, seperti google yang didirect ke google.co.id. Dan masing-masing situsnya itu sekarang tercatat paling tidak ada untuk 54 negara.
Sebuah situs komunitas, tampaknya friendster punya saingan lagi neh, selain Yuwie.
Yuwie itu sendiri, menurut saya kurang berkesan, juga belum terbukti layanannya. Saya pernah coba untuk mendaftar sebagai anggotanya, tetapi untuk menjadi member di sana sangat sulit waktu itu. Terlalu sering error, dan kurang mach aja dihati. Tapi dada.net ini sekali daftar langsung nyambar, suruh verifikasi langsung. Trus di dalamnya ada layananan zone, iming-iming earning program juga (saya belum tau cara pekainya), ada juga layanan space zone, e-mail, blog, video upload dan photo upload, layanan ringtone phone dan video music phone mutahir.
Anda ingin mencari cinta, maka dada.net berpromosi “We are 3 million strong (and growing everyday!), so odds are good there are people looking for someone like you right now! Fill out your personal profile so you can begin chatting with potential love matches today.”
Gimana ya, seandainya friendster yang sudah matang itu kalo mendapat saingan dada.net ini? Nah, dada.net ini kelihatan lebih muda, sintal dan lebih lengkap fiturnya, dan tampaknya masih akan terus berkembang. Kalo friendster nggak pandai bersolek, mungkin suatu saat kita harus bilang, dada friendster… (sambil melambaikan tangan).
Tapi ya itu tadi, pengguna jasa friendster kan udah pada militan semua…. Kan sepertinya sayang kalu di friendster, testimonynya udah penuh dan teman-temannya udah pada terkumpul semua, templatenya udah diperindah dan jaringanya atawa forum sudah terbentuk kemudian harus pindah ke jaringan komunitas maya yang laen. Lagi-lagi kita lihat saja perkembangannya…