Angkatan ’28 disebut sebagai angkatan sumpah pemuda, kemudian bangsa bergerak lagi menuju angkatan ’45 yaitu angkatan kemerdekaan, kemudian ada juga angkatan ’66 yaitu masa perlahihan, dari orde lama ke orde baru, “orde baru” itu pun menjadi usang dan digantikan dengan, “orde lebih baru” yaitu angkatan ’98, angkatan reformasi.
Banyak yang mengkritik bahwa reformasi ini tidak berjalan, tetapi ada yang mengatakan juga jika reformasi itu juga menghasilkan sesuatu, diantaranya adalah kebebasan. Nah berkat kebebasan inilah, secara cepat (rapidly) satu angkatan baru terbentuk lagi: Angkatan Friendster. Angkatan friendster ini seperti tak berbunyi dan mengikuti cepatnya pertukaran kepemimpinan nasional yang menjadi semacam katalis pertumbuhan angkatan friendser. Saking cepatnya kehadirannya banyak yang tidak mengetahui kehadirannya…
Dalam wacana media akhir-akhir berkembang isu untuk mencari bibit-bibit pemimpin muda. Suatu saat angkatan friedster dan angkatan ’98 ini juga akan maju ke depan. Dan dapat dikatakan mereka ini memiliki karakteristik yang cukup berbeda, sehingga kemungkinan akan terjadi perebutan kekuasan diantara mereka di masa yang akan datang (dalam makna positif). Mereka pasti akan bersaing, kapan saatnya? Masih lama, semoga anda masih hidup dan bisa menyaksikan saat itu tiba. he.. he.. he..
Angkatan reformasi sudah kita ketahui bersama. Apa itu angkatan friendster? itu adalah angkatan bagi mereka-mereka yang menggunakan friendster sebagai salah satu alat komunikasi paling diminati. Dan mereka ini, didukung oleh kapitalisasi pendidikan, sehingga mereka pada kenyataannya memiliki akses pada informasi teknologi tinggi. Mereka juga hidup di era empat kuadran Robert Kyosaki. Juga adanya keran kebebasan berwacana yang dipelopori angkatan sebelumnya menyebabkan mereka hadir.
Sekarang apa yang menandai angkatan friendster ini? yaitu bertebaran kosa kata “narsis” dimana-mana. Hal ini bulan suatu kebetulan, karena adanya friendster dan juga blog dikatakan sebagai salah satunya fungsi untuk famer. Memang ada yang masih berwacana apakah mereka sebaiknya diberi nama angkatan “blogger” atau “friendster”, tapi mengingat friendsterlah pintu masuknya maka lebih tepat mereka dikatakan sebagai angkatan “friendster”.
Apakah ini suatu yang negatif, tidak juga. Karena mereka berlomba-lomba untuk berkreasi dan juga menunjukkan eksistensinya. Dimungkinkan juga, mereka bisa menjadi ujung tombak untuk menyedot ilmu –dan sekalugus budayanya- dari luar dan untuk dapat disumbangkan untuk memperkaya khazanah keilmuan dalam negeri. Kalau ada selogan “di laut kita jaya”, maka sudah selayaknya mereka-mereka ini berteriak, “di internet kita jaya…..”
Angkatan ini juga ditandai dengan menjamurnya hot spot dimana-mana, Dan di perkokoh oleh slogan Tukul Arwana “Kembali ke lap top….”