04/05/2008

Sekilas mengenai Kahlil Gibran

Anda tahu Kahlil gibran? Gibran adalah seorang pujangga yang melahirkan begitu banyak karya. Saya pernah dulu sekitar tahun 2000-an mendengar percakapan dari teman. Dia berkata ingin mencari buku-buku Khalil Gibran di toko buku, dengan alasan katanya saat itu, Khalil Gibran tulisannya cocok dengan jiwa anak muda. Ya memang karya Gibran booming awal abad lalu, bahkan sampai sekarang pun karyanya tetap diterbitkan oleh berbagai penerbit, baik penerbit legal maupun penerbit cowboy.

Gibran memang penyair terkenal, bukunya yang dikatakan memiliki kualitas paling baik, master piece-nya adalah Sang Nabi. Dulu saya sempat baca, tetapi saya sudah lupa ceritanya, kalau tidak salah ceritanya mengenai seseorang yang datang ke sebuah pulau untuk memberikan ajaran-ajaran tentang kehidupan, ajaran-ajaran pada tema-tema paling fundamental dalam hidup. Mungkin lain kali akan saya baca ulang, dan sedikit menulis reviewnya untuk anda.

Tapi selain dari Sang Nabi, syair-syair puisi Gibran dan bukunya banyak sekali beredar di pasaran, petikan-petikannya ditulis dimana-mana, bahkan mungkin sempat terselip di sms yang anda kirimkan baik pada pacar maupun selingkuhan anda. Khususnya puisi cinta Gibran.

Dan kabar baik bagi pencintanya, kemarin saya lihat ada terjemahan dari Sapardi Djoko Damono yang berjudul sayap-sayap patah. Nah, bagus sekali bukan kalau karya maestro puisi dunia diterjemahkan oleh maestro sastra Indonsia…

Ada satu puisi yang sungguh terkenal, mungkin paling pop dan top diantara puisi-puisinya Gibran, entah, saya lupa siapa dan media apa yang mempopulerkannya, tapi inilah puisi yang saya makudkan tersebut:

Apabila cinta memanggilmu,
Ikutilah dia,
Walaupun jalannya terjal berliku.
Dan apabila sayapnya merangkulmu,
Pasrah dan menyerahlah kepadanya,
Walau pedang yang tersembunyi
Di sayap itu melukaimu.
Dan jika dia bicara kepadamu
Percayalah,
Walau ucapannya
Membuyarkan mimpimu,
Bagai angin utara
Mengobrak-abrik pertamanan


Gile…. Bener…
Makan itu cinta! kata sebagian orang yang sinis, atau skeptis-rasional he.. he... Tentu hal ini sangat berlainan dengan isi puisi di atas. Wew, ketika cinta datang kita mesti ikuti dan percaya, walau menyakitkan… yoi, tapi kira-kira bakal kemana cinta tersebut akan membawa kita dan sampai kapan cinta itu mampu menuntun kita? Dan apakah suatu ketika dia akan berkhianat? Apakah dia selamanya tulus dan jujur? Wuih dalem nanyanya… he..he.. tanya sama bang Ahmad deh…