16/06/2008

Paul Arden: Whatever You Think, Think The Opposite

Sampai Olimpiade Meksiko pada 1968, cara yang biasa dilakukan oleh atlet lompat tinggi untuk meloncati palang rintangan adalah dengan menyenyajarkan badan dengan palang tersebut, yaitu sebuah teknik yang disebut Western Roll. Namun tidak lama kemudian cara tersebut berubah. Seorang atlet tidak terkenal mendekati palang rintangan, yang sedang dipasang pada ketinggian rekor dunia setinggi 7 feet 4 ¼ inci. Dia melompat, tetapi bukannya menghadapkan badannya ke palang, dia justru membalikkan badanya, membelakangi palang. Ia mengangkat kakinya dan melompati palang dengan membelakanginya. Namanya Dick Fosbury, dan metode lompatannya kemudian terkenal sebagai Fosbury Flop. Metodenya masih dipakai sampai sekarang. Ia melompat jauh lebih tinggi daripada siapa pun sebelumnya, dengan berpikir secara berlawanan dari orang lain.

Petikan buku tersebut diambil dari lembaran pertama buku “Whatever you think think the opposite” karya Paul Arden. Buku ini bisa dikatagorikan sebagai buku motivasi, tapi unsur seninya tampak lebih kental.

“Let Us Start Off The Right Foot By Making Some Wrong Decisions”, adalah motto dari buku ini. Terjemahan bebasnya adalah mari kita menuju arah yang benar dengan cara melakukan keputusan-keputusan yang salah. Pada dasarnya, secara keseluruhan, buku ini mengajak kita untuk berani berbuat kesalahan dan mengambil resiko serta berani untuk memulai karya kreatif. Berani mulai melangkah walaupun dihadapkan pada ancaman kegagalan. Memang resiko merupakan suatu hal yang menjadi pertimbangan manusia dalam keputusan melangkah untuk berkarya. Tetapi biasanya pada hal-hal yang resikonya tinggi, tersembunyi peluang keuntungan dan keberhasilan yang besar pula.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa dalam dunia ekonomi investasi ada pameo high risk high return. Tetapi lebih hebatnya, melalui buku ini ia juga berani mengatakan bahwa “tidak ada resiko yang lebih besar daripada bermain aman”. Tepatnya adalah, resiko sesungguhnya ialah ada pada keputusan untuk bermain aman.

Jangan berharap dalam buku ini anda akan menemukan penjelasan-penjelasan yang panjang-panjang dan lebar-lebar, seperti kebanyakan kita baca di buku motivasi atawa self help. Buku ini cepat habis dibaca, kata-kata perbagian penjelasnya begitu pendek singkat dan langsung ke inti, disertai dengan gambar ilustrasi lebih dari satu halaman penuh, bahkan di suatu bagian hanya terdiri dari gambar dan judul. Jenis buku yang mengajak kita untuk berpikir dan merenung melalui gambar dan kalimat-kalimat yang seperti “quote” bijak. Gambar-gambarnya artistik ditampilkan dalam lux paper, kata-katanya terkadang nyeleneh, penuh anekdot kontraintuitif yang segar, tetapi bila diselami lebih lanjut akan didapatkan titik rasionalnya.

Juga perlu diketahahui buku ini lahir dari peradaban kontemporer, jadi nuansa-nuansa induvidualis, kreatif dan liberalisnya (lari sari stereotype) tampak jelas. Memang tampak sangat berbeda dengan sebagian besar kultur masyarakat Indonesia. Paul Arden sendiri, merupakan penulis buku best seller berjudul “it’s Not How good You Are, it’s How good you want to be”. Adalah mantan executive creative director di Saatchi & Saatchi dan seorang legenda dalam dunia periklanan Inggris. Ia sekarang memiliki galeri foto.

Judul : Whatever You Think Think The Opposite
Pengarang : Paul Arden
Penerbit : Esensi, Erlangga Groups
Cetakan : 2006
Buku : 301 ha143, 17 Cm