menghayati kepergianmu di altar sunyi ini ada darah mengalir dari kemanusiaanku yang remuk merembesi seluruh ruang, waktu dan halaman-halaman buku di altar sunyi ini kuurai kembali jalinan lagu dari masa lalu, tak ada yang tahu ketika diam-diam menghunuskan syahwatku melumat keperawananmu kepergianmu meninggalkan jalan buntu di ruang dadaku seperti serdadu kehabisan peluru, aku terkapar tapi masih kutulis bait-bait rahasia pengorbananmu dengan dosa dan kembang gula
1998
Puisi Oleh: Aris Kurniawan