06/12/2009

ARMIJN PANE

Lahir 18 Agustus 1908 di Muarasipongi, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, meninggal dunia 16 Februari 1970 di Jakarta. Armijn Pane adalah adik Sanusi Pane.

Ia belajar sekolah kedokteran (STOVIA kemudian NIAS) tapi ia pindah ke AMSA A-I (sastra Barat) di Solo. Kemudian ia bergerak di persuratkabaran dan perguruan kebangsaan.
Denga S. Takdir Alisjahbana dan kawan sekolahnya – Amir Hamzah – Armijn Pane menerbitkan majalah Pujangga Baru, 1933.

Dia menulis puisi, cerita pendek, lakon dan esei.

Bukunya yang sudah terbit: Belenggu (1940), Kisah Antara Manusia (1953), Jinak-jinak Merpati (1954), Gamelan Jiwa (1960), Mencahari Sendi Baru Tata Bahasa Indonesia (1950), dia pun menerjemahakan surat-surat R.A. Kartini yang berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang (1935); Jalan Sejarah Dunia (1953). Dia menyadur lakon karya Hendrik Ibsen (Nora) menjadi Ratna (1943), dan roman karya Ilya Ehrenburg berjudul Membangun Hari Kedua (1956). Sebuah tinjauan tentang sastra Indonesia modern dia tulis dalam bahasa Belanda berjudul Kort Overzicht van de Moderne Indonesische Literatuur (1949) dan sebuah bahasan tentang sajak-sajak Muhammad Yamin berjudul Sanjak-sanjak Muda Mr. Muhammad Yamin (1954).

Sejumlah puisinya ada dalam antologi Pujangga Baru: Prosa dan Puisi (1963) susunan H.B. Jassin.

Armijn pernah menjadi wartawan surat kabar Suara Umum di Surabaya (1932), lalu mingguan Peninjauan (1934) dan surat kabar Bintang Timur (1953) dan wartawan freelance. Pernah pula menjadi pamong Taman Siswa di beberapa kota di Jawa timur. Menjelang kedatangan tentara Jepang, dia menjadi redaksi Balai Pustaka dan memimpin Majalah Panji Pustaka. Pada masa pendudukan Jepang, Armijn dan abangnya – Sanusi Pane – bekerja di Kantor Pusat Kebudayaan (Keimin Bunka Shidosho) dan menjadi kepala bagian Kesusastraan Indonesia modern.

Sesudah merdeka, Arminj aktif dalam kegiatan kebudayaan, kongres-kongres kebudayaan dan menjadi anggota pengurus harian Lembaga Kebudayaan Indonesia (LKI) yang lalu menjadi Badan Musyawarah Kebudayaan Nasional. Ia pun duduk sebagai pegawai tinggi kementrian PP&K (bagian Bahasa) sampai pensiun.

Arminj Pane mendapat Anugerah Seni dari pemerintah Republik Indonesia karena karya dan jasanya dalam sastra, 1969.