07/12/2009

USMAR ISMAIL

Lahir 20 Maret 1921 di Bukittinggi, Sumatera Barat, meninggal tahun 1971 di Jakarta. Pendidikannya: AMS-A II Yogyakarta dan Sekolah Menengah Tinggi Jakarta sampai tamat (1943).

Dia muncul pada zaman pendudukan Jepang. Menulis puisi, cerita pendek, esei, dan drama. Kemudian kegiatannya mengarah pada dunia film: dia menjadi sutradara dan menulis skenario film, terkadang juga menjdai juri festival film.

Pada masa pendudukan Jepang, dia mendirikan sandiwara Maya (awal tahun 1944) sebagai imbangan terhadap badan propaganda Pusat Kebudayaan. Sesudah Indonesia merdeka, dia pindah dari Jakarta ke Yogya dan mendirikan majalah Tentara dan Patriot. Majalah-majalah ini berubah menjadi surat kabar harian dan majalah kebudayaan dan kesusastraan Arena. Sesudah Aksi Militer II Desember 1948, dia sebagai wartawan-politik Antara datang ke Jakarta, ditahan Belanda empat bulan atas tuduhan ambil bagian dalam aksi subversif.

Keluar dari tahanan dia memperdalam pengetahuannya dalam dunia film, dengan masuk South Pacific Film Corporation. Dia pun mendirikan Perusahaan Film Nasional Indonesia (Perfini, 1950). Dia mengikuti kuliah di fakultet Theatre Arts pada university of California di Los Angeles atas biaya Rockefeller Foundation (awal tahun 1952) selama delapan bulan. Kemudian meninjau Eropa Barat, terutama Italia.

Karyanya yang sudah terbit: Tempat yang Kosong, Mutiara dari Nusa Laut (1944), Sedih dan Gembira (1948), Puntung Berasap (1950), dan Mengupas Film (1983, editor J.E. Siahaan).
Sejumlah karyanya ada dalam antologi Gema Tanah Air (1949) susunan H.B. Jassin dan Kesusastraan Indonesia di Masa Jepang (1948) susunan H.B. Jassin pula.