Ibu selalu mencari anaknya: yang asas mengejar turunannya.
Jika air tertahan dalam sebuah tangki, angin ’kan menghirupnya; karena angin adalah ruh yang asasi, kuat dan bebas.
Angin membebaskan air dan menghembuskannya jauh ke sumbernya, sedikit demi sedikit, sehingga engkau tak dapat melihatnya;
Dan jiwa kita bagaikan nafas puji-pujian yang menyelinap, sedikit demi sedikit, pergi dari penjara dunia ini.
Harumnya kata-kata baik kita terbang menuju kepada-Nya, ke mana pun terbangnya Dia Maha Mengetahui.
Nafas kita membumbung tinggi bersama kata-kata pilihan, sebagai kado dari kita, menuju tempat yang kekal;
Kemudian datanglah pahala atas puji-pujian kita, beripat ganda, dari Tuhan Yang Maha Penyayang.
Lantas Dia menyuruh kita mencari kata-kata baik lebih banyak lagi, agar hamba-Nya mendapat Kasih-Sayang-Nya lebih banyak pula.
Sesungguhnya sumber kebahagiaan dalam doa adalah Cinta Ilahi yang tanpa henti membawa jiwa ke rumahnya kembali.
Puisi Oleh: Jalaluddin Rumi, Mas. I, 878