Ada sebuah taman indah, penuh pohon dan buah-buahan
Serta anggur dan kerindangan hijau rerumputan. Di sana seorang Sufi
Duduk, mata terpejam, kepalanya terkulai di atas lututnya,
Tenggelam dalam tafakur yang dalam.
”Mengapa,” tanya orang lain, ”anda tak memperhatikan
Tanda-tanda Tuhan Yang Maha Pengasih ini dipertunjukkan
Di sekelilingmu, yang Dia tawarkan untuk direnungkan?”
”Tanda-tanda itu,” sahutnya, ”kulihat di dalam;
Di luar tak lain kecuali simbol dari Tanda-tanda.”
Apakah segala keindahan di dunia ini? Bayang-bayang,
Laqksana pantulan dahan bergoyang di permukaan air mengalir,
Dari taman abadi yang membentang
Tak pernah layu di dalam hati Manusia-manusia Sempurna.
Puisi Oleh: Jalaluddin Rumi, Mas. I, 388