25/01/2010

MANUSIA MAKROKOSMOS

Dari jiwa-jiwa suci seterang bintang penyempurnaan selalu diberikan kepada bintang-bintang di langit.
Dari luar tampaknya kita diatur oleh bintang-bintang itu, padahal batin kitalah yang menjadi pengatur langit.
Oleh karena itu, sementara dari wujud engkau adalah mikrokosmos, pada hakekatnya engkau makrokosmos.
Tampaknya ranting itu sumber buah; padahal ranting itu tumbuh demi buah.
Jikalau bukan karena mengharap buah, mengapa tukang kebun menanam pohon?
Maka pada dasarnya pohon itu lahir dari buah, meski tampaknya ia dihasilkan oleh pohon.
Karena itu Muhammad bersabda, “Adam dan seluruh Nabi berbaris di belakangku di bawah benderaku.”
Ketika Tuan dari setiap adat dan pengetahuan itu mengungkapkan pepatah, “Kami adalah yang terakhir dan terkemuka:”
Yakni, meskipun tampaknya aku lahir dari Adam, namun sesungguhnya akulah leluhur dari setiap nenek-moyang.
Karena para Malaikat sujud kepadanya demi aku, dan dia naik ke Langit Ketujuh karenaku,
Maka Bapak Adam itu sesungguhnya lahir dariku: pohon itu lahir dari buah.
Ide, adalah yang pertama, datang terakhir ke dunia kenyataan, pada hakekatnya ide itulah yang kekal-abadi.”


Puisi Oleh: Jalaluddin Rumi, Mas. IV, 510