Sang Qutb adalah singa: berburu adalah urusannya; yang lainnya hanya memakan sisanya.
Sejauh yang engkau mampu, usahakanlah untuk mengenyangkannya, sehingga dia dapat memperoleh kekuatan serta memburu binatang-binatang yang buas.
Apabila dia sakit, orang-orang menderita kelaparan: semua makanan berasal dari tangan sang Akal.
Seluruh pengalaman spiritual hanyalah sisa-sisanya. Ingatlah ini, apabila engkau menginginkan mangsa.
Dia bagaikan sang Akal, sedangkan mereka laksana anggota-anggota tubuhnya; tata-kerja tubuh itu tergantung pada sang Akal.
Kelemahannya terdapat pada tubuh, bukan pada jiwa; kelemahan terletak pada Bahtera, bukan pada Nuh.
Sang Qutb berputar mengedari dirinya, sementara di sekelilingnya berputarlah seluruh Benda Angkasa.
Berilah bantuan untuk memperbaiki bahtera jasmaniahnya: jadilah pelayannya yang terkasih dan hambanya yang setia.
Pada hakekatnya bantuanmu adalah suatu kebajikan bagimu, bukan baginya: Tuhan telah berfirman, “Jika engkau menolong Allah, niscaya engkau akan ditolong.”
Puisi Oleh: Jalaluddin Rumi, Mas. V, 2339