Beo yang tengah memandang cermin melihat
Dirinya, namun bukan gurunya yang sembunyi di belakang,
Dan belajar percakapan Manusia, seraya mengira
Burung sejenisnya tengah berbicara dengannya.
Begitulah murit yang mementingkan diri
Tak melihat apa-apa dalam diri Syaikh kecuali dirinya sendiri.
Akal Universal memang fasih bicara
Di belakang cermin pelajaran Syaikh-
Ruh yang merupakan rahasia Manusia-
Tak dapat dilihatnya. Kata-kata ditiru, dihafal
Itu saja. Jadi beolah dia yang tak punya sahabat akrab!
Puisi Oleh: Jalaluddin Rumi, Mas. V, 1430