Lima macam indera ruhani punya hubungan satu dengan lainnya: kelimanya telah tumbuh dari akar yang sama.
Kekuatan yang satu mendatangkan kekuatan yang lain: masing-masing menjadi pembawa cawan bagi yang lain.
Penglihatan melipatgandakan kemampuan berbicara: pembicaraan yang terilhami membuat penglihatan semakin tajam daya tembusnya.
Kewaskitaan mempertajam setiap indera, sehingga persepsi akan yang tak tampak menjadi akrab bagi semua indera.
Jika seekor domba melompati aliran sungai, seluruh kawannya ikut pula melompat.
Giringlah domba itu, indera-inderamu, ke padang rumput; biarkanlah mereka makan rumput di padang Hakekat yang hijau itu,
Supaya tiap inderamu dapat menjadi pembimbing bagi lainnya dan membawa seluruh indera mereka masuk ke Surga itu:
Dan kemudian indera-indera itu akan menceritakan rahasianya kepada inderamu, tanpa kata dan tanpa penyampaian makna harfiah maupun metaforis.
Puisi Oleh: Jalaluddin Rumi, Mas. II, 3236
