24/01/2010

TUHAN DI DUNIA

Dunia itu beku, namanya jamad (tidak berjiwa): jamid berarti ”beku”, O tuan.
Tunggulah sampai terbitnya matahari Kebangkitan, sehingga engkau dapat menyaksikan gerakan tubuh dunia.
Karena Tuhan menciptakan Manusia dari debu, maka sebaiknya engkau kenali sifat sejati setiap partikel alam semesta,
Yang dari satu sisi mereka tampak mati, dari sisi lainnya mereka hidup: di sini diam, di Sana berbicara.
Jika Dia menurunkan mereka ke dunia kita, tongkat Nabi Musa menjadi seekor naga dalam pandangan kita,
Gunung-gunung bertasbih bersama Nabi Dawud, besi jadi bagai lilin di tangannya;
Angin menjadi kendaraan bagi Sulaiman, laut pun paham apa yang Tuhan titahkan pada Musa.
Rembulan mematuhi isyarat yang diberikan Muhammad, api unggun (Namrud) menjadi taman mawar bagi Ibrahim.
Mereka semua berseru, “Kami mendengar dan melihat serta mematuhi, meskipun bagi kalian, orang yang belum mengetahui, kami adalah benda mati.
Mendakilah dari dunia benda ke dunia ruh, dengarkan suara keras dari alam semesta;
Maka engkau akan mengetahui bahwa Tuhan diagungkan oleh segala benda mati: kesangsian yang dibuat para penafsir palsu tidak akan memperdayakanmu.


Puisi Oleh: Jalaluddin Rumi, Mas. III, 1008