07/10/2010

Kau Tikam Bulan di Mata ~ Nanang Anna Noor

Semalam hamparan tol ketelanjangan kita
Sewaktu jarum jam tebing masih mengigit
Tetap saja kuraba-raba
Kian lama kau butakan bulan di puncak
Pohonan, bergoyang-goyang angin
Menarikannya
Pada langit juga bukit
Gambarmu makin kabur
Hembusan nafas kian ngawur
Pada pemanasan pertama
Kian lama kau butakan bulan di puncak
Pohonan, berangan-angan bakal jadi wayang
Terbang dan tikam
Bulan di mata


Puisi Oleh: Nanang Anna Noor