08/10/2010

Nusa Dua ~ Kurnia Effendi

Pagi di sini ditandai dengan embun yang meleleh
Di kaca jendela. Aku termangu dekat taman
Tuhan menitipkan pesan lewat sinar matahari
Engkau, di kamarmu, mungkin belum sepenuhnya
Terjaga. Fajar di sini satu jam lebih segera
Matahari yang sama -- seperti ketika di halaman rumah --
Mendaki pura. Memercik cahaya. Memantulkan cinta
Mungkin kesepian itu diukir pada pintu masuk
Kubaca seperti airmatamu, seperti penantianmu
Aku masih termangu dekat taman. Menghirup
Aroma kopi Bali dan kurasakan sedu-sedanmu
Masihkah kau peluk kekosongan itu?
Matahari yang sama-- yang membakar hari-hari kita
Terayun ke horisonmu. Berat oleh rindu dan birahi


Puisi Oleh: Kurnia Effendi