Arus yang tak bakal kekal menghanyutkan
Matahari, matahari berlari
Menggenggam lumpur tubuh dan menyuling keringat
Rembulan, rembulan berlari
Menyeret Tuhan dari bimbing ke nasib-nasib
Batuan atau karang
Yang kini menjelma aku dari pipa
Terpekur menunaikan salam dan tahajjud
Mengepal malam dan pagi beribu ibadah
Yang menangkan undian maut atau doa tanah
Sampai bumi bergelinding memasuki
Jalan pipa ke lambung pelabuhan nadiku
Untuk bersemayam dalam goncangan
Meluruhkan duka rezkiMu
Puisi Oleh: Wahyu Prasetya