Di atas gunung batu manusia membangun tugu
Kota yang gelisah mencari, Seoul yang baru, perkasa
Dengan etalase kaca, lampu-lampu berwarna, jiwanya ragu
Tak acuh tahu, menggapai-gapai dalam udara hampa
Kulihat bangsa yang terombang-ambing antara dua dunia
Bagaikan tercermin diriku sendiri di sana!
Mengejar-ngejar gairah bayangan hari esok
Memimpikan masa-silam yang terasa kian lama kian elok!
Waktu menonton tari topeng di Istana Musim Panas
Aku terkenang betapa indah topeng Cirebon dari Kalianyar!
Dan waktu kusimakkan musik Tang-ak, tubuhku tersandar lemas
Betapa indah gamelan Bali dan Degung Sunda. Bagaikan terdengar!
Kian jauh aku pergi, kian banyak kulihat
Kian tinggi kuhargai milik sendiri yang tersia-sia tak dirawat
Puisi Oleh: Ajip Rosidi