06/11/2010

UPACARA PEMAKAMAN BAGI SI KURA-KURA

Oleh: Anthony de Mello

Anak kecil patah hati menemukan kura-kuranya berbaring di
atas punggungnya, diam tanpa gerak, di dekat kolam.

Ayahnya berusaha menghiburnya. "Jangan menangis, nak. Kami
akan mengatur pemakaman indah untuk si kura-kura. Kami akan
membuat peti kecil, dipelipit dengan kain sutera dan
menyuruh tukang untuk membuat nisan bagi makamnya, dengan
nama kura-kura diukir di dalamnya. Lalu kami akan
menempatkan bunga-bunga segar di atas makamnya setiap hari
dan pagar jeruji di sekelilingnya."

Si anak kecil mengusap air-matanya dan menjadi senang sekali
dengan rencana itu. Ketika semua sudah selesai, perarakan
dibentuk - ayah, ibu, pembantu dan anak pemimpin upacara
pemakaman - lalu mulai bergerak anggun menuju kolam untuk
mengambil kura-kura. Tetapi kura-kura itu hilang.

Tiba-tiba mereka melihat si kura-kura muncul dari kedalaman
kolam dan berenang keliling dengan gembira. Anak kecil
memandang sahabatnya itu penuh kecewa, lalu berkata: "Mari,
kita bunuh."

Sebetulnya bukan engkau, yang menarik perhatianku tetapi
sensasi, yang kuperoleh dengan mencintai engkau.


Cerita di atas merupakan bagian dari kumpulan cerita Doa Sang Katak - Anthony de Mello, temukan selengkapnya di sini.