04/01/2014

Lagi-lagi Mereka

Ribuan manusia terdampar dipinggiran sudut kota
Tangan-tangan dibawah naungan tak ada dosa
Bak seonggok sampah yang berserakan
Lagi-lagi mereka tak mau peduli
Hidup susah, sandang pangan dan papan pun susah
Hanya tangan dibawah dan diri mereka dibawah lalu lintas
Masih muda ingin ini dan ingin itu
Tapi tak semudah mambalikan kedua telapak tangan
Baju yang kusam berlumuran tanah dan beraroma tak sedap kini mereka pakai
Seperti tak layak kehidupan mereka
Tapi begitu mata mereka memandang keatas
Mereka ingin seperti mereka
Para bangsawan yang hidup sejahtera dan makmur berjaya
Ingin hidup lebih, ingin hidup senang, ingin hidup mewah
Memang ini urusan dan perbuatan mereka
Ya, siapa lagi kalau bukan mereka?
Lagi-lagi para Diktator yang tak bertanggungjawab
Atau memang mereka tak punya rasa bertanggung jawab
Para manusia dijadikan lahan pekerjaan Diktator
Tanpa balasan harta sedikitpun atau
Tanpa upah selembarpun
Hah, sama sekali tidak berprikemanusiaan
Mengaku peduli, mengaku berkemanusiaan
Tapi nyatanya, hanya gincu belaka yang mendramatisir kehidupan
Jangan harap para Diktator itu tenang dan damai
Sementara harta yang diraih dan didapatnya
Dengan cara yang tidak lazim
Atau bahkan dengan cara merebut yang bukan hak milik kalian
Hey para Diktator yang masih bernafas
Sampai kapan kau hidup sejahtera
Sementara manusia-manusia yang bak seonggok sampah ini
Tak merasakan enaknya hidup sejahtera dan makmur
Sudah sulit mencari pekerjaan dikota ini
Bagaimana bangsamu akan maju dan modern ?
Kalau Kepemerintahan Negara ini saja seperti kau
Tak ada bosannya kau mengambil hak mereka
Jerih payah yang mereka hasilkan kau nikmati dengan mudahnya
Nalarmu tak berjalan layaknya waktu yang terus berputar
Lihat kebawah, lihat mereka yang bersusah payah
Jangan hanya dirimu saja yang ingin dihormati dan disanjung
Jika kau merasakan betapa gelisahnya hati mereka
Karena perlakuan kau
Kau pasti akan sengsara, kau pasti akan menderita
Dan kau pasti akan mati ditelan ulah sendiri
Sadarlah hey para Diktator yang berfikir
Hidupmu hanya sementara
Tak ada gunanya kau hidup kalau hidupmu hanya untuk berbuat semena-mena
Para manusia yang ditekan oleh kau pun akan menyayat kau dengan tangan mereka sendiri
Tapi, Itupun kalau mereka tak punya hati seperti kalian.


Puisi Karya: Dina Haq Nurmaliyah

Kategori Puisi: Puisi Kritik Sosial