23/09/2007

M. Quraish Shihab: Perjalanan Menuju Keabadian, Kematian, Surga dan ayat-ayat tahlil

Maut dan Mati. Dua kata yang sangat berkaitan dengan kehidupan ini. Semua orang pasti mengenal maut atau mati. Semua orang menerka-nerka tentang kematian dan apa yang akan didapatnya setelah kematian.
Bicara kematian memang terkesan agak menakutkan, tetapi dalam pengantarnya Pak Quraish Shihab mengatakan: “Buku ini mengajak anda membayangkan perjalanan menuju keabadian dan menjelaskannya, tanpa menakut-nakuti atau melebih-lebihkan sebagaimana seringkali dijumpai dalam uraian sebagian pengarang dan mubaligh.”
Pandangan Pak Quraish Shihab pun sudah jelas mengenai maut ini, saya lanjutkan kembali kata pengantar yang dituliskannya: “Harus diakui bahwa perjalan itu bukan seperti perjalanan hidup di dunia ini. Dengan ilmu, nalar dan pengalamam manusia serta perencanaannya, perjalanan hidup di dunia sedikit atau banyak dapat dijangkau dan diketahui. Berbeda dengan perjalanan sesudah maut. Ilmu dengan segala alatnya tidak dapat menjangkau alam maut dan sesudahnya. Demikian juga nalar dan filsafatnya. Sekian banyak ilmuan menghabiskan hidupnya untuk mengetahui rahasia maut, tetapi maut mengunjunginya ketika ia baru tiba di pantai samudra hakikatnya. Tidak sedikit juga yang dinamai filsuf, tekun membahas hikmah, tetapi ketika berada di pembaringan maut, ia mengeluh karena belum mengenal hakikat hidup. Kalau hidup saja belum diketahuinya, bagaimana ia akan mengetahui hakikat yang berada di balik hidup? Demikianlah keduanya tidak berhasil.”
Lantas dari mana kita mesti mencari tahu? Pak Quraish Shihab melanjutkan, “Hanya agama yang diturunkan Allah dan yang dijelaskan malaikat melalui kitab suci dan oleh nabinya, yang dapat mengungkap sekelumit dari alam itu. Itupun hanya selayang pandang.”
Dan dasar penulisan buku ini adalah, “karena penganut agama Islam telah percaya pada Allah dan rasulnya, maka tidak ada jalan lain bagi mereka untuk mengetahui sedikit tentang tabir misteri maut dan sesudahnya, kecuali merujuk kepada Alquran dan sabda rasul Allah. Itulah yang penulis upayakan dalam buku ini.”
Buku perjalanan menuju keabadian dibagi menjadi tiga bagian, bagian pertama berjudul kepala perjalanan menuju keabadian. Disini dibahas berbagai persoalan sekitar maut dan setelah maut. Mulai dari definisi dan atau uraian maut itu sendiri, mati sebagai karunia, tentang malaikat maut, talkin, kemana nyawa melayang, barzah, kiamat, masyar, hisab, dll, sampai mizan dan ash-Shirath. Semua dibahas sesuai dengan rujukan yang menjadi dasar penulisan buku ini, ditambah dengan berbagai uraian dari para tokoh dan riwayat-riwayat yang berhubungan dengan persoalan yang dibahas.
Bagian kedua berisikan hal-hal mengenai surga dan neraka, yaitu mengenai sanksi dan ganjaran ukhrawi, neraka dan pertanyaan seputar kekal-tidaknya siksa neraka serta bahasan mengenai surga. Bagian ini kemudian ditutup dengan buku Attawahum (dapat diterjemahkan dengan upaya membayangkan), menurut penjelasan penulis pada catatan kaki, buku ini merupakan salah satu buku anjuran pada fakultas Ushulluddin Universitas al-Azhar Mesir, buku ini karya seorang sufi al-harist bin assad al-Muhasibi (w.857 M). Menenai buku ini Pak Shihab mengatakan memang apa yang dikemukakan dalam buku itu, bukanlah karya keagamaan yang menjelaskan apa yang sepenuhnya terjadi di hari kiamat. Yang diuraikannya adalah rangkuman berbagai riwayat yang diperkuat dengan imajinasinya sendiri. Buku ini karya seorang sastrawan arab yang agamawan, yang dia harapkan mampu menggugah hati pembacanya yang saksama lagi penuh kesadaran tentang keniscayaan kiamat.
Bagian ketiga berisikan mengenai Ayat-ayat tahlil. Ayat-ayat tahlil ini berisikan uraian mengenai ayat-ayat, dzikir dan doa yang biasa di bacakan saat tahlilan. Bagian ayat-ayat tahlil ini hampir mencapai setengah dari porsi buku. Karena memang ayat-syat tahlil ini tampaknya merupakan revisi dari buku hidangan ilahi, -sesuai di penjelasan pengantar- buku yang berusaha memberikan pemahaman tentang kandungan dan pesan pada bacaan tahlil.

Data buku
Judul : Perjalanan Menuju Keabadian, kematian, surga dan ayat-ayat tahlil
Pengarang : M. Quraish Shihab
Penerbit : Lentera Hati
Cetakan : Pertama oktober 2001, ketiga juli 2005
Buku : 482 halaman ; 19 cm