10/06/2008

Jepang, Tradisi Dalam Istilah Bahasa

Kita pasti sering mendengar istilah harakiri, istilah dari bahasa Jepang yang sangat terkenal itu. Istilah harakiri memang sungguh terkenal di Indoneisia, bahkan sudah mendunia melalui film hollywood.

Selain istilah harakiri, meskipun tidak terlalu populer ada beberapa istilah lain dalam bahas Jepang, terutama dalam ajaran bisnis dan organisasi, yang melambangkan karakteristik bangsa Jepang itu sendiri. Suatu istilah memang lahir dari kultur masyarakat, maka kita dapat menjelajahi Jepang lebih jauh hari istilah-istilah yang dimilikinya. Kayanya “bahasa bisnis-organisasi” Jepang menunjukkan kekuatan dan karakteristik bangsa itu sendiri.

Rangi : Yaitu sistem pengambilan keputusan dengan mufakat. Dalam sistem ini, suatu usul yang diajukan kepada orang Jepang, terutama usul yang menyangkut organisasi, akan dibicarakan bersama-sama sampai kesepakatan tercapai.

Aisatsu : Bermakna memberikan ucapan selamat, tetapi sebenarnya ucapan tersebut bermakna dalam. Meskipun ucapan itu singkat, hal itu dapat mempererat hubungan bisnis dengan perusahaan Jepang.

Kai Zen : Adalah penerapan kualitas kerja yang menekankan pada tiga aspek utama, yaitu peningkatan kerja secara terus menerus, dapat diukur, dan dilaksanakan secara bertahap.

Keiretsu : Gabungan perusahaan yang dimiliki keluarga yang sama. Usaha itu adalah usaha yang diwariskan secara turun temurun. Contoh keiretsu yang terbesar dan paling berpengaruh di Jepang adalah Mitsubishi, Mitsui dan Sumitomo. Meskipun prinsip keiretsu tidak lagi mempunyai sentuhan ajaib dan tidak lagi praktis dalam ekonomi modern, tetapi tetap memainkan peranan penting dalam kemajuan perekonomian Jepang.

Zaibatsu : Perusahaan-perusahaan yang membentuk gabungan dan serikat. Organisasi zaibatsu menjadi sumber kekuatan perusahaan yang berdasarkan keiretsu, sehingga memungkinkan menjadi sebuah perusahaan yang besar, kuat, dan memonopoli sektor perekonomian di Jepang.

Keisan : Perubahan secara berkesinambugan dalam budaya kerja mereka. Pembaharuan itu dapat meliputi ciptaan, ide, praktik, dan cara hidup yang baru.

Tanshin Funin : Berarti seorang pekerja yang bersedia dipindahtugaskan ke kawasan lain yang jauh dari tempat tinggalnya. Pemindahan itu dipatuhi tanpa bantahan, meskipun orang itu terpaksa berpisah dari keluarganya. Bagi orang Jepang, kerja lebih utama dari keluarga, istri dan anak-anak mendukung penuh agar ia dapat engabdi kepada organisasi atau perusahaannya. Ini dianggap kehormatan dan kemuliaan.

Goningumi : Tim kerja dalam perusahaan Jepang. Tim tersebut terdiri dari lima orang yang bekerja sama mencari ide-ide baru. Tim ini bekerja dalam lima tahap: Pencernaan ide, pengembangan ide, pemecahan ide, penjernihan ide dan pengupasan kembali ide. Proses ini juga disebut lingkaran inovasi yang berusaha menerjemahkan ide tersebut dalam bentuk yang nyata dan praktis.

Bener bukan. Jepang bukan hanya harakiri saja. Tetapi banyak spirit lain, yang dibawanya dalam bekerja dan menjalani hidup. Sehingga mereka berhasil menjadi bangsa yang besar dan disegani…