Dari seribu ada engkau Satu
Dari seribu yang lain ada dia Satu
Seribu patung kaku dan bisu tak hanya di pinggir
Dihantam ombak dan siap tenggelam
Ribuan patung bisa dengan wajah seragam
Ada di kampus-kampus, pasar, pabrik dan parlemen
Di tengah pusaran peradaban
Tanah-tanah dikeruk rumah cinta ambruk
Angin pantai mengaguminya
Akankah engkau menjelma patung tanah
Membisu dan kaku?
Dari seribu patung tanah
Kuingin tak ada engkau Satu
Puisi Oleh: Wowok Hesti Prabowo