09/10/2010

PENYELUNDUP SENJATA

Waktu: Antara tahun 1957-1962.
Tempat: Ruang makan istana Merdeka.
Yang hadir: Bung Karno; pak Enem; Pak Sarnapi; pak Said (para pelayan Istana Merdeka); aku (Guntur Soekarno)
____________________________________________

Sebagaimana biasanya maka Bapak dan aku setelah makan siang selalu meneruskan acara dengan makan buah-buahan yang tersedia sambil ngobrol-ngobrol ngalor-ngidul tentang segala macam soal, mulai dari soal tetk bengek seperti misalnya soal cewe-cewe cantik; lukisan; film sampai dengan soal yang berat-berat seperti filsafat; sejarah; Fisika inti; mekanika dan politik.
Pada suatu hari...............................
v Pak durennya dari mana sih? Kok enak bener?!?
- Dari sini saja... eh... Opi... ieu kadu ti mana? Saha nu meuli?! (Opi, duren ini dari mana? Siapa yang beli?).
x ... ti Condet pak, Enur anu ngagaleuhna. (dari Condet pak, Enur yang membelinya).
- Bedjakeun ka Enur, kaduna alus. Mun meser kadu kudu nu kieu! (Bilang pada Enur durennya bagus. Kalau beli duren harus yang seperti ini!.
x Muhun... Pak. (Ya Pak).

v Pak aku bagi lagi dong dikit!
- Ambillah...!
v Wuuuuuaaahh... sedaaaaaappppppnya...
- Yooo... rasanya seperti... dodol! Eh, tapi kau aku kasih tahu; kalau hari Sabtu jangan makan duren!
v Haaah?!? Emangnya kenapa Pak??
Aaaaachch itu tachyul! Aku nggak percaya tachyul!!
- Bukan... ini bukan tachyul; begini... kalau kau makan duren hari Sabtu; dus malam Minggu; pasti pacarmu nggak mau kau cium karena kau bau duren!... ngerti?!???...
v Hi... Hi... Ha... Ha... ach Bapak bisa aja...
ya... kalau punya pacar, kalau nggak gimana Pak?
- Itu laen perkara!
v –ehm—minta lagi dong pak durennya...
- Waaaaah... kau ini rakuuuuuusssss!!

v pak, ini hari kok Bapak kelihatannya seneng bener? Ada apa sih?
- Uh... beberapa waktu lalu Bapak terima permintaan dari pejoang-pejoang Revolusioner – dari Aljazair! Waaah... bukan main mereka itu... orangnya muda-muda, tegas dan keras hati! Kau pernah dengar F.N.P.A. ndak?
v Pernah... maksud bapak kan Front Nasional Pembela Aljazair, yang sekarang berontak melawan Perancis?
- Yo! Betul!
v Tapi ada selentingan katanya mereka itu kaum teroris Kasbah Pak??? (Kasbah = suatu tempat di Maroko tempat kaum pejoang kemerdekaan mula-mula bermarkas).
Uhh... kau booooooddoooooggg!! Menurut kaum penjajah Perancis mereka itu teroris tapi sebenarnya mereka adalah pejoang-pejoang kemerdekaan... Persis seperti kita dulu juga disebut teroris oleh NICA.
(bodog = bodoh, NICA = kaum penjajah Belanda).
v Lhooooo... itu kan Cuma selentingan yang aku dengar di luar Pak...
- Awas!! Kau jangan ikut-ikutan jadi antek penjajah!! (Bapak menuding aku sambil melotot).
v Eng... enggak... d... dong!!! (aku menjawab sambil merinding)
Mereka minta apa pak?
- Minta bantuan... mereka minta supaya kita membantu perjoangan kemerdekaan mereka.
v Terus...
- Yah... bapak menjawab pada mereka, buat kemerdekaan rakyat Aljazair; kalau rakyat Aljazair minta nyawaku, aku akan beri!! Kau tahu Tok, soal kemerdekaan;soal menghancurkan Imperialisme buatku nomer satu! Jadi aku bilang pada mereka-mereka itu...: “... heeh saudara-saudaraku, apa yang aku harus kerjakan buat kalian; apa yang rakyat Indonesia bisa perbuat buat kalian... supaya kalian segera bisa merebut kemerdekaan...”
v Waktu bapak bilang begitu mereka gimana Pak?
- Uuh... Uuh... sudah barang tentu mereka gembira.
v Terusnya mereka mintanya apa Pak??
- Yaaaaah pokoknya mereka minta bantuan dari kita... dan itu aku sanggupi!
v Minta apa sih mereka itu Pak??
- Itu rahasiaku!!
v Masa begitu saja rahasia?!???...
- Aah, ini top secret klas A dari negara! Kau ndak boleh Bapak kasih tahu...
v Ya deeehhh... (sambil hati menjadi masygul).
- Wah... Tok kalau Aljazair bisa merdeka, dunia Arab pasti akan berobah...
Setidak-tidaknya mereka-mereka akan lebih cepat menjadi negara-negara progressive yang konsekwen anti imperialisme dan kolonialisme... Ini berarti akan meringankan perjoangan kita merebut irian Barat!
Di sini beratnya perjoangan melawan kolonialisme. Yang mau kita gempur adalah kolonialisme Belanda di Irian Barat tapi kita juga harus turut menggempur benteng-benteng mereka di mana-mana... antara lain di Aljazair itu...
Kau ngerti?!?... Sebab mereka itu yaitu tadi kolonialisme Belanda, - kolonialisme Perancis, dan lain sebagainya itu... semuanya rangkai-berangkai di mana-mana... pendeknya mereka itu punya juga front persatuannya kaum kolonialis; kaum penjajah...
v Hemm kalau aku jadi Bapak, soal Irian Barat sih soal gampang...
Serbu saja sekarang... bereeess! Kan Belanda di situ sedikit...
- Huuuhhh!!... kau pikir ngganyang duren ta?!? Kau ini betul-betul musti belajar politik lebih banyak Tok...
Coba kau pikir, kalau kita serbu Irian Barat sekarang... taruhlah Belanda keok di sana... tapi konco-konconya ndak terima dan kirim Armada ke-7 ngelurug kita ke sini... kau mau apa? Coba mau apa hah???? Mau kau lawan dengan armada getek???? Ho.. Ho..!!
(Keok = kalah; getek = perahu dari bambu; ngelurug = nimbrung).
v Lho! ...kalau perlu Pak! Kenapa kita nggak lawan Armada ke-7 dengan armada getek?!??! Gajah kalau dikerubuti berjuta semut lama-lama kan juga mati Pak!...
- Betul... betul... aku puji kau punya semangat patriotis...
Patriotismemu tinggi! Nasionalismemu hebat!... Cuma... yaitu kau harus pakai kau punya ini... (Bapak mengetuk-ngetuk dahinya dengan jari telunjuk; maksudnya aku harus pakai otak).
v Ah... udah... deh Pak... pusing jadinya... ngeomongin politik... ehm... durennya lagi dong...
- Huuuh... dasar rakuuuuuuuussss!!!!

Selang beberapa tahun kemudian pada suatu kesempatan yang sama.
v Wah... Pak... Aljazair sekarang sudah merebut kemerdekaannya!
Aku tadi pagi baca Sulindo. (Sulindo = Suluh Indonesia = korannya P.N.I./Front Marhaenis waktu itu).
- Yo... aku sudah tahu... memang tidak bisa satu bangsa dijajah terus... akhirnya rakyatnya pasti berontak!!
Patriotisme tidak bisa dikerangkeng! ...itu hukum sejarah...
v Eh... anu... Pak... eh... dulu waktu orang-orang F.N.P.A minta bantuan sebetulnya mereka minta apa sih pak?
- He... He... kau masih ingat juga soal itu... itu kan rahasia negara... Heh... kau ingin tahu? Sini Bapak kasih tahu... toh mereka sekarang sudah merdeka...
Aku kemudian menggeser dudukku ke dekat Bapak sambil terus makan rambutan Rapiah dari Pasarminggu yang terkenal “Ngelotoknya” itu. Dengan setengah berbisik agar jangan terdengar oleh pak pelayan yang hadir di situ Bapak kemudian menjelaskan apa permintaan F.N.P.A kepada bapak...
v Dukungan diplomatik pak?
- Bukan!!
v Uang?
- Ndakk!
v Bantuan militer ja?
- Yaak!! Betul!! ... mereka minta ini...! (Bapak kemudian menirukan gaya seseorang sedang menembak).
v Ladalah?!?... mereka minta senjata?
- Iya... bedil!
v Bapak setujui permintaannya?
- Aku setujui!
v Wooooiii... apa nggak riskan itu Pak? (Riskan = banyak risikonya dan bahaya).
- Mana ada perjoangan merebut kemerdekaan ndak ambil risiko?!?
v Senjatanya banyak pak?
- Cukuplah... lebih kurang... 2 kapal selam penuh...
v Haaaah?!?... Bapak kirim ke sana pakai kapal selam????
- .... (Bapak mengangguk).
v Apa waktu itu kita sudah punya kapal selam Pak?
- Waktu mereka menghubungi kita kapal selam kita belum jadi; masih dibikin di Yugo (X) setelah selesai aku beri salah satu tugas pertamanya yaitu tadi mengirim senjata ke Aljazair.
v Pak, itu kan artinya kita intervensi ke sana apa nggak melanggar hukum internasional?? Itu kan artinya bapak nyelundupin senjata!!
- Husysysy... kau ini bagaimana??? Kau pikir proklamasi kemerdekaan republik kita ini ada dasar hukum internasionalnya? Ha?!... ada ndak!!?!... ndak ada!! Justru proklamasi itu kita adakan buat melanggar hukum internasional, buat merobek-robek hukum internasional yang sifatnya kolonial.
Nah itu Revolusi phisik kita; clash I; clash II itu apa?? ...apa dasar hukumnya? Revolusi phisik justru kita adakan buat menggempur hukum internasional yang kolonial yang mengukung kita punya kemerdekaan!
Kalau kau mau bicara soal melanggar hukum apa tidak... nah sekarang ini kau boleh tanya pada pemerintah Aljazair yang merdeka... ho... ho... Presiden Republik Indonesia jadi penyelundup senjata dulu itu melanggar hukum apa ndak?? Tanyalah sana pada Djamila Biuhired, aku melanggar hukum apa ndak?? (Djamila Biuhired = pahlawan putri kemerdekaan Aljazair yang terkenal).
v ... (aku mengangguk-angguk tanda acc).
- Pejoang-pejoang FNPA waktu dulu itu pergi hilir mudik melanglang buana karena perlu banyak senjata untuk mempersiapkan serangan umumnya; kau ingat serangan umum enam jam di Yogya yang bikin geger Belanda dan dunia internasional? Nah semacam itulah yang mereka persiapkan. (serangan umum enam jam di Yogya = serangan umum yang dilancarkan oleh gerilyawan TNI terhadap Ibukota Yogyakarta yang diduduki selama enam jam. Keberhasilan ini membawa effek politis yang besar sekali di dalam forum politik dunia internasional. Komandan serangan umum terhadap Yogya tadi adalah Pak Harto; Presiden RI yang ke II, yang saat itu masih berpangkat Let. Kol.).
v Kalau waktu itu misalnya ketahuan gimana Pak? Dunia bisa geger!
- Ya biar saja geger, aku ndak rewes! (ndak rewes = ndak peduli).
vLho kalau misalnya PBB ngamuk dan meresolusi atau kita disalahkan oleh P.B.B gimana?
- Aku tidak feeerduliiiiiiii!!! Buat Bapak urusan membantu kemerdekaan bangsa hanya satu yang bisa melarang... tuhan! Lain tidak!! ... tahu kau!! (Bapak melotot kepadaku sambil memukul-mukul meja dengan tinjunya).
v ...lho... bapak jangan marah sama aku dong... ini kan kalau misalnya saja...
- Tidak ada misal-misal,itu prinsip!! Pokoknya sekarang Aljazair sudah merdeka! Sekarang mau apa??!!? Mau salahkan aku?!?, mau salahkan ALRI?!? Mau salahkan Republik Indonesia??! Ayoooo... mau apa?!? PBB mau kutak-kutik?? Jangankan sekarang, dulupun kalau sampai konangan misalnya, kemudian PBB protes... kau tahu akan aku apakan PBB??? Tahu ndaaakkk?!!!
v y... y... y... ya... ya... ng... ng... nggak... tahu dong Pak!! (aku menjawab gemetaran karena bapak kelihatannya mulai naik temperaturnya).
- PBB Bapak akan beginikan...
Tiba-tiba dari bawah meja terdengar suara... duuuut... duuuuttt... breeeeettt!!
v Hiiihhh... Bapak terlalu deh! Bapak kentut ya!...
- Yaaaa!! ... aku akan kentuti PBB kalau mereka berani turut campur urusan orang ,erebut kemerdekaan!!!


CATATAN
(X) aku kurang ingat lagi dengan pasti negara yang Bapak sebutkan; entah Yugoslavia atau Uni Sovyet. Pokoknya kapal selam tadi dibuat di salah satu negara Sosialis.
Pada tahun-tahun 1957-1952 memang Bapak sedang empet (muak) sekali dengan PBB karena usaha-usaha mengembalikan Irian Barat ke pangkuan R.I. di PBB selalu digagalkan oleh negara-negara besar Barat yang waktu itu mendominir PBB.
Lain dengan konstelasi PBB sekarang di mana negara-negara non-blok mempunyai posisi yang kuat di sana.