Ada di tengah hiruk pikuk lalu-lintas
Lewat jendela bus kota terpampang wajahmu beringas
Yang perlahan menyusup di lipatan kardus bekas
Di tanganmu tergenggam bangkai unggas
Akulah pewaris bangsa! Ujarmu tandas
Di antara rel kereta api yang membelah kota
Dan lambaian jemuran kain kumal
Kau pandang matahari warna tembaga
Langit pun terbungkus jelaga mengental
Anak-anak bertelanjang dada berlarian
Membongkar waktu mencari kebebasan
Tapi di manakah letaknya keadilan?
Karena kau tetap saja kelaparan
Dan teriakanmu masih terdengar: kugauli kejahatan!
Puisi Oleh: B Juniarso Ridwan